Jumat, 19 April 2024

Warga Singapura Berhalusinasi Selama Dirawat di ICU Akibat Covid-19

Berita Terkait

batampos.co.id – Warga Singapura bernama Ben Ng, 55, tak bisa melupakan masa-masa kritis ketika dia terbaring di ruang ICU rumah sakit akibat Covid-19. Ketika itu, bulan Maret, dia jatuh sakit parah dan menghabiskan 13 hari di unit perawatan intensif (ICU). Trauma itu masih membayanginya hingga saat ini.

Di sana, ia mengalami teror delirium yaitu berhalusinasi terus menerus siang dan malam. Antara sadar atau tak sadar, pengalaman mengerikan yang dialami itu berlanjut lama. Dia bahkan baru bisa dinyatakan pulih sebulan lalu. Ben Ng menceritakan kilas balik selama dia di ICU.

ā€œSaya bisa melihat diri saya berbaring di ranjang ICU, dan saya ingat orang-orang bertanya kepada saya. Itu terjadi sepanjang hari dan setiap hari. Itu sangat buruk dalam dua bulan pertama,ā€ katanya kepada The Sunday Times.

Ben Ng juga mengalami sesak napas. Sebelum dirawat, dia mengalami penderitaan saat berjalan.

ā€œKetika saya berjalan sedikit lebih cepat atau ketika saya membawa barang-barang berat, saya mulai terengah-engah saat itu,ā€ katanya.

Halusinasi

Pada akhir Maret, Ben Ng menggambarkan bahwa halusinasi terus dialaminya saat di bawah pengaruh obat bius. Dalam satu adegan saat dirawat, dia seolah menatap kantor di tengah ruangan kosong. Dan di adegan lain, ada seseorang yang terus berkedip padanya. Lalu ada makhluk asing di ruangan itu.

ā€œAnda terjebak dalam adegan-adegan itu dan Anda tidak tahu apakah itu siang atau malam,ā€ kenangnya seperti dilansir dari Straits Times, Minggu (2/8).

Dia kembali ke kantor untuk bekerja bulan lalu. Para ahli mengatakan bahwa mereka yang sakit parah dengan Covid-19 berisiko mengalami masalah psikologis, termasuk gangguan stres pascatrauma, gangguan kejiwaan dan trauma.

ā€œSaya kini hanya berusaha membuat diri saya sibuk. Saya tidak terlalu emosional seperti dulu,ā€ kata Ng.

ā€œSebelumnya, saya selalu merasakan ketakutan dan berpikir, ā€˜Bagaimana jika saya tidak bangun lagi?ā€™ā€ ungkapnya.

Ng kini juga mengelola gejala fisiknya dengan lebih baik. ā€œMeski saat ini masih sesekali merasakan sesak napas, tetapi itu semua bisa diatasi,ā€ ungkapnya.

ā€œJadi, untuk mencegah virus berulang, kuncinya memang hidup bersih, bersih, bersih. Pada dasarnya, itulah yang kini saya lakukan setiap hari,ā€ ujarnya.

Bersyukur telah selamat, dia juga telah memberikan hadiah paket telur dan kue kepada tim ICU Rumah Sakit Alexandra yang telah merawatnya. Kini Ng merasa lebih optimis dan hidup lebih sehat.(jpg)

Update