batampos.co.id – Di masa pandemi Covid-19, sektor pendidikan mengandalkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk tetap berjalan. Namun, tentunya tidak semua wilayah memiliki akses internet.
Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Henry Subiakto mengatakan bahwa dari total 83.218 desa/kelurahan di Indonesia, yang baru terjangkau internet berjumlah 70.670 desa.
“Dari jumlah desa seluruh Indonesia itu ada 83.218 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia dan yang baru bisa itu memanfaatkan internet itu baru 70.670 desa. Masih ada 12.548 desa/kelurahan yang belum bisa mengakses internet,” ujarnya dalam webinar, Senin (7/9).
Maka dari itu, beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun rencananya di 2021 akan menganggarkan Rp 30 triliun untuk pembangunan infrastruktur internet. Dengan begitu, diharapkan 12.548 desa yang belum memiliki akses internet sudah mulai terjangkau.
“Ada di pulau Jawa dan Sumatera itu sekitar 3.435 desa (belum tercover internet), artinya bukan hanya di daerah 3T saja. Kalau hanya daerah 3T ada 9.113 desa,” ucapnya.
Kata dia, ini merupakan fakta yang ada di lapangan. Jadi anggaran kuota gratis sebesar Rp 7,2 triliun itu hanya untuk 70.670 desa/kelurahan.
“Jadi memang ya mau tidak mau, kuota itu hanya bisa dimanfaatkan untuk desa yang sudah bisa mengakses internet,” tambahnya.
Masalah infrastruktur ini diharapkan dapat teratasi segera. Bagi mereka yang belum terjangkau internet dapat mengakses program yang lain dari Kemendikbud.
“Kalau belum ada, itu mungkin meggunakan TVRI atau media lain, ada yang pakai HT (handy talky). Kalau daerah hijau bisa langsung bertatap muka,” tutup dia.(jpg)