Rabu, 24 April 2024

Kejar Vaksinasi November, Pemerintah Percepat Impor Vaksin Covid-19 dari Tiongkok

Berita Terkait

batampos.co.id – Pemerintah akan mempercepat pengadaan vaksin Covid-19. Pasalnya, program vaksinasi Covid-19 diharapkan bisa dimulai November mendatang.

Hal itu dilakukan seiring makin meningkatnya angka penularan pada tenaga medis yang berada di garda terdepan penanganan pasien Covid-19. Project Integration Manager R&D PT Bio Farma (Persero) Neni Nurainy mengungkapkan, guna mengejar target vaksinasi mulai November, pemerintah akan segera mengimpor vaksin dari luar negeri.

“Program yang November itu pemerintah merencanakan mengimpor vaksin jadi,” kata dalam diskusi virtual Ngopi BUMN, Kamis (15/10).

Neni menjelaskan, vaksin tersebut berasal dari tiga perusahaan vaksin Tiongkok yang telah dijajaki oleh Indonesia, yakni Sinovac, Sinopharm, dan CanSino. Meskipun, ketiganya telah mendapat Emergency Use Authorization (EUA) dari Tiongkok, namun untuk masuk ke Indonesia perlu tambahan perizinan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Untuk masuk ke Indonesia perlu perizinan dari BPOM,” imbuhnya.

Sementara, dalam jangka pendek pemerintah tetap melakukan komitmen pembelian vaksin Covid-19 dari sejumlah negara. Saat ini, terdapat komitmen pembelian vaksin yang telah disepakati RI yaitu Sonovac, Sinopharm, dan CanSino.

Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020. Sinovac akan mengirim 1,5 juta dosis vaksin pada pekan pertama November dan 1,5 juta dosis pada pekan pertama Desember 2020. Kemudian, ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk. Tahun depan, Sinovac menyanggupi pengiriman 125 juta dosis vaksin.

Sedangkan, Sinopharm menyanggupi pengiriman 15 juta dosis vaksin tahun ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5 juta dosis mulai datang pada November 2020. Tahun depan, Sinopharm menyanggupi pengiriman 50 juta dosis.

Terakhir, CanSino menyanggupi pengiriman 100 ribu dosis vaksin pada November 2020, dan sekitar 15 juta-20 juta dosis pada 2021. Sementara itu, AstraZeneca menyanggupi pengiriman sebanyak 100 juta dosis vaksin tahun depan.(jpg)

Update