Jumat, 29 Maret 2024

Pjs Gubernur Kepri: Saya Minta Kepada Bupati/Wako se-Kepri, Segera Melengkapi Alat Bantu Pernafasan dan Ventilator

Berita Terkait

batampos.co.id – Tim gugus tugas penanganan covid 19 Provinsi Kepri, melaporkan, data terakhir jumlah pasien Covid yang meninggal dunia, hingga Oktober ini, mencapai 88 orang.

Menanggapi situasi darurat ini, Pjs Gubernur Kepri, Bahtiar Baharuddin meminta kepada seluruh Bupati/ Walikota se-Kepri, segera bertindak cepat.

“Jumlah pasien Covid yang meninggal dunia terus bertambah. Tentu saja kondisi ini sangat mengkhawatirkan,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima batampos.co.id, Sabtu (24/10/2020).

“Maka dari itu, untuk mengurangi resiko kematian Covid-19 yg terus berjatuhan itu, saya minta kepada bupati/ wako se-Kepri, segera melengkapi alat bantu pernafasan dan ventilator, di puskesmas-puskesmas yang ada,” tegas Bahtiar.

Pjs Gubernur Kepri, mengatakan, paru-paru adalah bagian utama pasien Covid-19. Maka dari itu, perlu mendapat perhatian utama soal ini.

Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Batam, Syamsul Bahrun, menyambut kunjungan perdana Pjs Gubernur Kepri, Bahtiar, di Pelabuhan Telagapunggur, Senin (28/9/2020). Foto: Media Center Pemko Batam untuk batampos.co.id

“Terbatasnya alat pernafasan dan ventilator, membuat pasien Covid tak terlayani dengan maksimal,” ujarnya.

Kata dia, alat bantu pernapasan dan ventilator adalah alat penolong utama bagi pasien Covid-19 terutama yang bergejala.

Umumnya kata dia, rumah sakit di wilayah Kepri alat-alat bantu pernapasan dan ventilator sangat terbatas.

“Jika Rumah Sakit hanya rata-rata punya 3 alat. Sedangkan pasiennya rata-rata lebih dari 3 orang. Maka dipastikan pasien yang tak terlayani dengan alat bantu pernapasan, atau ventilator maka kemungkinan besar meninggal,” sebutnya.

Tidka hanya ruamh sakit, dirinya juga memina agar alat bantu pernapasan dan ventilator dapat disediakan di puskesmas.

“Jangan ditunda lagi, dan bertindaklah cepat karena situasi saat ini cukup mengkhawatirkan,” tuturnya.

Kata dia, peralatan medis harus segera diadakan pada APBD Provinsi, Kabupaten/Kota.

Selain itu lanjutnya, rumah sakit swasta juga harus memiliki alat-alat bantu pernapasan yang cukup.

“Dengan alat itu, kita harap bisa mengurangi resiko kematian yang terus bertambah. Ini alat sangat urgen, mendesak dan dibutuhkan saat ini diseluruh daerah,” tuturnya.(*/esa)

Update