Jumat, 10 Januari 2025

Pelaku Usaha Pariwisata di Batam Diminta Terapkan Protokol CHSE 

Berita Terkait

batampos.co.id – Pemko Batam terus menyosialisasikan protokol kebersihan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability/CHSE) bagi pelaku usaha bidang pariwisata.

Melalui kegiatan itu, pelaku usaha pariwisata diharapkan dapat menerapkan protokol tersebut demi meyakinkan wisatawan untuk berkunjung ke Kota Batam.

Kepala Bidang Pengembangan dan Promosi Wisata Disbudpar Batam, Ratna Sari, mengatakan, jasa usaha pariwisata paling terdampak pandemi Covid-19.

Bahkan, lanjutnya, beberapa pelaku usaha bidang pariwisata terpaksa menutup usahanya untuk mengantisipasi kerugian lebih banyak.

“Tahun lalu, kita menjadi penyumbang terbanyak wisatawan mancanegara (wisman) di Kepri, yang mengantarkan Kepri menjadi provinsi terbanyak kedua di Indonesia yang dikunjungi wisman setelah Bali,” ujar Ratna, saat membuka acara Pelatihan Sosialisasi Implementasi Program CHSE bagi Pelaku Usaha, Rabu (25/11/2020) di Travelodge Hotel.

Namun, Ratna optimistis sektor pariwisata akan kembali bangkit. Karena itu lanjutnya, pelaku pariwisata harus menerapkan protokol CHSE.

Sehingga dapat meyakinkan wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisman untuk berkunjung ke Kota Batam.

Pelatihan Sosialisasi Implementasi Program CHSE bagi Pelaku Usaha, Rabu (25/11/2020) di Travelodge Hotel. Foto: Pemko Batam untuk batampos.co.id

“Kalau kita sudah menjalankan protokol CHSE ini, maka kita gaungkan bahwa Batam aman, nyaman, dan sehat untuk dikunjungi walaupun di masa pandemi,” ujanya.

Ia mengatakan, sejak pandemi Covid-19 menerpa Batam awal Maret lalu, pihaknya sudah menyiapkan protokol kesehatan bagi 14 sektor pariwisata.

Langkah tersebut sebagai upaya penanganan Covid-19 di bidang pariwisata. Seiring waktu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenpar Ekraf) juga melahirkan protokol CHSE bagi pelaku usaha pariwisata.

“Mari kita jalankan protokol ini demi kejayaan kembali pariwisata Batam,” kata dia.

Menurutnya, setelah protokol kesehatan dijalankan, sejumlah geliat ekonomi Batam mulai bangkit.

Sejumlah sektor usaha tak ragu lagi untuk membuka usahanya dengan berpedoman protokol kesehatan yang dibuat pemerintah.

“Ditambah lagi, ada kucuran dana hibah Kemenparekraf, yang merupakan komitmen pemerintah untuk memulihkan kembali pariwisata. Kita harapkan, semua sektor usaha bidang pariwisata menerapkan protokol CHSE,” kata dia.

Ia tak ingin, sektor usaha justru menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Karena itu, ia mengajak semua pelaku usaha bersama pemerintah kembali memberikan kepercayaan dan rasa aman bagi wisnus maupun wisman, sehingga mereka mau kembali melakukan perjalanan wisata ke Kota Batam.

“Kita diuntungkan sebagai gerbang masuk orang asing di wilayah barat dan ini menjadi peluang bagi pelaku usaha pariwisata. Namun, perlu ditekankan agar protokol CHSE harus diterapkan,” ujarnya.

Dalam kegiatan itu, Disbudpar menghadirkan narasumber dari Tim Perumus Panduan CHSE MICE Kemenparekraf, Mohamad Andi Rosidin.

Andi menjelaskan tentang prosedur hingga fasilitas yang perlu dimiliki, khususnya dalam penerapan protokol CHSE khusus sektor Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

“Seperti dalam pertemuan, tak boleh membuka masker, bahkan saat jadi pembicara sekalipun. Selain itu, mikrofon tak boleh bergantian dan jika terbatas, harus diberi pelapis,” sarannya.(*/esa)

Update