Jumat, 29 Maret 2024

Bimbing Jadi Entrepreneur, Marlin Jadikan Milenial Subjek, Bukan Objek

Berita Terkait

batampos.co.id – Saat ini banyak yang menjadikan kaum milenial sebagai pemanis semata. Namun tidak bagi Calon Wakil Gubernur Kepulauan Riau Marlin Agustina. Ia benar-benar menjadikan milenial sebagai subjek, bukan objek kampanye semata.

Karena itulah, Marlin kini tak hanya identik dengan ibu-ibu, ia juga dekat dengan anak muda. Bahkan sekelompok muda-mudi bergabung membentuk Marlinnials: Milenialnya Bunda Marlin.

Dukungan kaum milenial kepada Marlin tampak di sela acara bincang santai di Karma Cafe, Lubukbaja, Kamis (26/11/2020).

Perwakilan pemuda ini memberikan sebuah kaus bertuliskan angka 32. Angka 3 merujuk pada pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, Ansar Ahmad-Marlin Agustina. Sementara angka 2 adalah nomor urut pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Batam Muhammad Rudi – Amsakar Achmad.

“Kalau pilih Bu Marlin pastinya pilih Pak Rudi. Pilih Pak Rudi, pasti pilih Bu Marlin. Supaya programnya sejalan,” tutur peserta bincang santai dari belakang barisan.

Bicara tentang program, Marlin pun sudah menyiapkan program-program unggulan bagi para penerus bangsa ini. Program pengembangan sumber daya manusia yang disiapkan Ansar-Marlin juga fokus kepada para pemuda.

“Program saya bersama Bapak Ansar Ahmad juga banyak ke anak muda. Karena di generasi berikutnya kalian inilah penerus pembangunan kita,” ujar Marlin.

Marlin tampak di sela acara bincang santai di Karma Cafe, Lubukbaja, Kamis (26/11/2020). (ist)

Apabila terpilih kelak, Ansar-Marlin akan membentuk tim relawan digital. Tugasnya antara lain membantu percepatan proses digitalisasi di berbagai sektor pembangunan daerah. Menurutnya ada sekitar 300 relawan digital yang akan direkrut.

“Entrepreneur muda akan kita dorong untuk bangkit dan semakin berkembang. Lapangan pekerjaan juga akan disiapkan. Guna memenuhi kebutuhan lapangan kerja, skill pemuda juga akan ditingkatkan melalui pelatihan dan sertifikasi,” papar istri Calon Walikota Batam H Muhammad Rudi tersebut.

Tak hanya mendorong wirausahawan yang sudah ada untuk bangkit. Marlin juga mengajak kaum muda lainnya untuk memulai buka usaha. Di antaranya usaha batik Batam.

“Seperti yang saya pesankan pada pebatik binaan saya sebelumnya. Jangan jadi pegawai yang hanya mengharapkan gaji. Kalau kamu tertarik dengan batik, fokus, supaya kamu berhasil. Lalu saya beri pancingan, kita beri pelatihan, fasilitasi untuk bantuan permodalan. Alhamdulillah sekarang sudah berkembang. Pendapatannya sampai lebih 10 kali lipat dari gaji sebelumnya,” ungkap Marlin.

Menurut Marlin, pengembangan batik Batam ini juga butuh peran milenial. Karena Batam bukan daerah asal batik, maka perlu tampil unik supaya dilihat orang.

“Kita bisa dikenal kalau unik. Jadi harus ‘gila-gila’ sedikit supaya hasilkan produk yang eksentrik dan menarik. Makanya butuh anak-anak muda juga. Silakan berkolaborasi dengan siapa saja. Saya tidak pernah membatasi pembatik saya untuk berkreasi. Boleh bekerja sama dan menciptakan beragam kreasi. Tapi jangan lupa, produksinya harus di sini. Supaya tetap bisa memberdayakan masyarakat Batam. Ajak teman-temannya. Kita yang jadi bosnya. Ya bos kecil-kecilan lah,” kata Marlin memotivasi.

Soal promosi, sambung Marlin, tak perlu dikhawatirkan. Karena setiap tahun ada agenda Batam Batik Fashion Week yang menampilkan hasil batik dari pengrajin dan desainer lokal. Agenda rutin ini juga diinfokan ke agen perjalanan wisata supaya bisa masuk di daftar kunjungan wisatawannya.

Hasil kerajinan tangan pembatik di Batam ini juga sudah ditampilkan dalam fashion show di Australia, China, hingga Dubai. Bahkan sudah dipakai artis dan tampil di stasiun televisi.

Ke depan, Marlin juga sudah merencanakan untuk promosi melalui media sosial. Platform seperti Youtube dan Instagram akan semakin dimanfaatkan untuk mempromosikan batik Batam.

“Kita akan kerja sama dengan Youtuber dan influencer. Ini semua kita lakukan karena betul-betul ingin mengembangkan batik Batam,” ungkapnya. (*)

Update