Jumat, 27 September 2024

Baca, Dokter Gigi Sebut Air Liur Mengandung 1 Juta Virus

Berita Terkait

batampos.co.id – Ketua Komite Kesehatan Gigi dan Mulut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia drg Tritarayati, SH, MHKes, menuturkan, di tengah ketidakpastian mengenai kapan virus ini akan terkendali, ternyata masih banyak masyarakat yang salah paham mengenai risiko penularan Covid-19.

Selain di saluran pernapasan, banyak riset menunjukkan bahwa virus SARS-CoV-2 juga terdapat di rongga mulut orang yang terinfeksi, terutama di air liur.

“Hal ini harus kita waspadai karena di dalam 1 ml air liur terdapat lebih dari 1 juta partikel virus,” tegasnya, dalam konferensi pers virtual Pepsodent Active Defense Mouthwash dengan teknologi CPC, Selasa (8/12/2020) seperti yang dilansir dari JawaPos.com (batampos.co.id group),

Menurutnya data terbaru dari Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) AS menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen penyebaran virus SARS-CoV-2 berasal dari kasus konfirmasi tanpa gejala yang berada di sekitar kita.

Faktanya, menurut drg. Tritarayati, virus penyebab Covid-19 menyebar terutama melalui tetesan air liur atau keluarnya cairan dari hidung.

“Yang telah terdeteksi sebelum, selama, dan setelah fase akut penyakit, begitu juga dalam kasus tanpa gejala,” jelasnya.

Ilustrasi

Salah satu terobosan untuk mengurangi jumlah virus yakni peneliti mengembangkan teknologi CPC dapat mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2 hingga 99,9 persen.

Head of Sustainable Living Beauty & Personal Care and Home Care Unilever Indonesia Foundation drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc, menjelaskan, teknologi CPC yang mengurangi bakteri, mencegah plak gigi dan peradangan gusi tanpa mengganggu keseimbangan bakteri baik di dalam rongga mulut.

“Ini menjadi cara tambahan yang potensial untuk membantu mengurangi transmisi Covid-19,” lanjut drg Mirah.

Menurutnya mengurangi jumlah virus di mulut dipercaya dapat membantu mengurangi penularan.

Berbagai temuan menunjukkan bahwa mouthwash (obat kumur) berpotensi menjadi tambahan penting untuk tindakan perlindungan sehari-hari lainnya, seperti mencuci tangan, menjaga jarak secara fisik, dan mengenakan masker .

“Kami berpartisipasi dalam diskusi komunitas medis dan ilmiah global seputar potensi penggunaan mouthwash untuk melawan virus SARS-CoV-2. Kami menginisiasi studi ilmiah awal bersama Laboratorium Microbac, laboratorium virologi di Amerika Serikat yang terpercaya dan diakui secara internasional untuk mengukur efektivitas mouthwash yang mengandung teknologi CPC,” jelasnya.

Dalam penelitian membuktikan bahwa obat kumur yang mengandung 0,07 persen CPC bekerja efektif mengurangi jumlah virus SARS-CoV-2 hingga 99,9 persen dengan menargetkan dan menghancurkan selubung lipid dari virus tersebut.

Dalam studi yang membandingkan produk ini dengan produk mouthwash yang mengandung etanol, campuran enzim, dan zinc sulfat ini, hanya teknologi CPC yang hingga saat ini menunjukkan hasil yang konsisten dan positif.(jpg)

Update