batampos.co.id – Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia (SIWO PWI) Provinsi Kepri bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia Provinsi Kepri mengelar pelatihan liputan olahraga kepada para wartawan di Kota Batam, sabtu (19/12/2020).
Sekretaris Umum KONI Kepri, Abdul Razak, mengatakan, pelatihan tersebut bukan hanya untuk wartawan saja tetapi juga bagi para atlet dan official yang mengikuti suatu pertandingan.
“Pelatihan ini adalah untuk kemajuan olahraga di Kepri dan menjadi suatu kebangaan bagi kami apabila diliput oleh media,” jelasnya.
Kata dia, sebuah tim yang berhasil atau menjadi juara pada pertandingan dirasa belum sah apabila tidak diliput dan dipublikasikan di media massa.
“Bagi kami belum 100 persen kalau belum diliput. Karena kebangaan bukan hanya pada atlet saja, tapi juga guru sekolah dan serta keluarga dekat atlet bahkan tetangga ruamhnya,” tuturnya.
Menurutnya, keberhasilan dalam sebuah pertandingan tidak akan ada artinya apabila belum terpublikasi di media massa.
![](https://batampos.co.id/core/uploads/2020/12/PWI-Kepri-KONI-Kepri-e1608355778131.jpg)
Ia berharap dengan adanya pelatihan ini para wartawan dapat lebih baik dalam hal menuliskan prestasi-pretasi para atlet di bawah naungan KONI Kepri.
“Kami berharap kerjasama SIWO dengan KONI kepri bisa bersinergi,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Abdul Razak, menjelaskan, di Provinsi Kepri terdapat 56 cabang olahraga (cabor).
“Dari 56 cabor itu, 15 cabor lolos PON 2021 dan total atlet dan pelatih yang akan berangkat ke PON tahun depan dari Kepri ada 74 orang,” tuturnya.
Kata dia, Cabor unggulan dari Kepri adalah layar dan tinju.
“Tahun lalu ada ski air, tapi PON tahun 2021 cabor ski air tidak masuk dan tidak diikutkan,” katanya.
Sementara itu, Ketua PWI Kepri, Candra Ibrahim, menjelaskan, pelatihan tersebut digelar untuk memberikan ilmu dan wawasan dunia olah raga kepada para wartawan.
“Idenya (pelatihan,red) sebenarnya spontan saja. Kami berharap temen-temen yang hadir bisa memberikan konsen dengan berita olahraga,” ucapnya.
Kata dia, berita olahraga itu khas. Karena lebih bebas dalam membuat judul maupun lead berita.
Namun lanjutnya untuk menjadi wartawan olah raga haruslah jeli. Pasalnya dalam menuliskan berita olahraga harus deskriptif atau deskripsikan bagaimana pertandingan berlangsung.
“Saya mengawali karir sebagai wartawan olahraga dan liputan pertama saya adalah pertandingan bola voli ibu-ibu di komplek perumahan,” tuturnya.
Ia menjelaskan, untuk menjadi wartawan olah raga yang baik, harusnya berpihak kepada atlet dan sarana prasarananya.
Serta harus menguasai istilah-istilah dalam olah raga yang diliput.
Sementara itu, Endang Kurnia, Atlet SIWO Kepri, menjelaskan, menjadi wartawan olahraga itu harus peka dan dapat membaca situasi di lapangan.
Salah satu yang tidak boleh dilupakan dalam meliput olahraga adalah tanda pengenal atau ID Card.
“ID Card ini sangat penting,” tuturnya.
Wartawan Batam TV itu mengatakan, wartawan olahraga juga harus mengetahui pertandingan apa saja yang paling disukai dan ditunggu oleh pembaca.
“Misalnya pertandingan sepak bola kita harus tahu klub-klub mana yang menjadi unggulan,” tuturnya.(esa)