Jumat, 26 April 2024

Ini Janji PT Moya Indonesia ke DPRD Kota Batam

Berita Terkait

batampos.co.id – Komisi II DPRD Kota Batam memanggil PT Moya Indonesia selaku operator pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait membengkaknya tagihan air pelanggan, Senin (11/1/2021).

Direktur PT Moya Indonesia Area Batam, Sutedi Raharjo, mengatakan, terkait dengan tagihan air masyarakat yang melonjak, diakibatkan beberapa hal.

Ada yang pencatatan meterannya kurang, atau sambungan baru yang belum tercatat.

”Tadi kami berjanji bahwa kami dengan BP Batam akan menyelesaikan ini dalam satu atau dua minggu ini. Kami akan laporkan ke pimpinan rapat Komisi II tentang tindak lanjut dari yang tagihan melonjak ini,” ujar Sutedi.

Dari RDP itu, Sutedi menegaskan bahwa PT Moya Indonesia berkomitmen untuk mencari jalan terbaik.

Sejumlah warga Kota Batam mengantre untuk mendapatkan penjelasan oleh manajen PT Moya terkait membengkaknya tagihan air mereka. Foto: Dhiyanto/batampos.co.id

Ia juga memastikan ke depannya tidak akan ada lagi masalah tagihan air yang melonjak.

Sementara terkait dengan adanya tagihan air masyarakat yang masih tinggi, Moya berjanji akan memberitahukan terlebih dahulu.

”Masyarakat juga bisa melihat dulu di website kita angkanya berapa, lihat aja meterannya berapa. Kalau tidak cocok, komplain saja di call center. Kalau tidak cocok komplain, kalau angkanya cocok, tapi tinggi, datang juga (ke Kantor Pelayanan Pelanggan).
Kita akan carikan solusinya seperti apa. Paling tidak sama-sama tahu kalau kondisinya seperti ini. Kita juga siap untuk itu,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Batam, Edward Brando, menegaskan bahwa PT Moya tidak menaikkan tarif air di Batam, melainkan berlaku tarif progresif.

Dimana, untuk pemakaian air sebanyak 20 kubik, nilai perkalian tiap jenjangnya akan beda harganya dengan pemakaian air sebanyak 60 kubik.

Meski demikian, kata Edward, PT Moya tidak menutup kemungkinan ada kesalahan pencatatan pada saat masa transisi dari PT ATB ke Moya.

Dimana, penggunaan air masyarakat selama tiga bulan terakumulasi hingga menyebabkan tagihan air membengkak.

”Ketika terakumulasi, maka sistem itu mencatat mereka masuk pada perkalian tinggi,” jelasnya.

Ia menambahkan, PT Moya juga berjanji pekan ini akan melakukan investigasi. Pekan depan, PT Moya akan memberikan jalan keluar kepada masyarakat yang tagihan airnya melonjak.

”Apabila ada kesalahan pencatatan, berarti hak masyarakat harus dikembalikan atau ditimpakan di tagihan selanjutnya,” imbuhnya.(jpg)

Update