Jumat, 19 April 2024

Agar Bayi Tabung Sukses, Cari Tahu Dulu Penyebab Terganggunya Kesuburan

Berita Terkait

batampos.co.id – Setiap pasangan suami istri pasti mendambakan momongan. Jika belum diberikan Tuhan, dari sisi kesehatan ada beberapa hal yang menyebabkan terganggunya masalah kesuburan masing-masing pasangan.

Saat ini, program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) makin diminati. Para selebriti pun banyak yang berhasil mengikuti program tersebut.

Dokter dari Klinik Fertilitas MBRIO di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Adelina Kusuma Wardhani mengatakan, banyak hal yang mempengaruhi ketidaksuburan pasangan. Di antaranya pada perempuan biasanya terjadi gangguan ovulasi, endometriosis, dan sumbatan di saluran telur.

Sedangkan pada pria masalah kesuburan biasanya terjadi akibat kualitas sperma yang kurang baik terkait gaya hidup, mulai dari kurang berolahraga, stres, merokok, dan sebagainya.

”Program IVF atau bayi tabung membantu pasangan yang memiliki masalah kesuburan dalam melakukan ikhtiar mendapatkan keturunan. Program IVF sendiri telah teruji keamanan dan efektivitasnya selama lebih dari 40 tahun,” kata Adelina dalam konferensi pers virtual, Selasa (12/1).

Dengan laboratorium embriologi untuk program in vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung yang didesain secara khusus dan cermat oleh para dokter ahli dan embriolog berpengalaman, pasutri bisa semakin optimistis mendapat momongan.

Menurut data dari Perhimpunan Fertilisasi In Vitro (Perfitri) pada 2017, terdapat sekitar 1.712 pria dan 2.055 perempuan yang mengalami masalah kesuburan di Indonesia. WHO memperkirakan sekitar 50–80 juta pasangan suami istri (satu dari tujuh pasangan) memiliki masalah terkait kesuburan. Fakta itu menunjukkan adanya beberapa pasangan suami istri yang memiliki masalah terkait kesuburan ataupun problem reproduksi.

Misalnya dengan prosedur Freezing Embryo Transfer (FET) atau prosedur membekukan embrio dan mencairkan kembali saat akan ditanamkan ke dalam rahim. Prosedur FET dapat meningkatkan angka keberhasilan kehamilan pasien.

”Hal tersebut tentu membutuhkan bantuan penanganan medis agar keinginan memiliki keturunan buah hati dapat terwujud,” jelas Adelia.(jpg)

Update