batampos.co.id – Operasi SAR Sriwijaya Air PK-CLC yang masih berlangsung tidak lantas membuat TNI AL kehabisan tenaga. Mereka tetap mengirimkan kapal dan personel Angkatan Laut ke wilayah yang terdampak gempa bumi di Sulawesi Barat.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memastikan hal itu saat ditanyai awak media di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (15/1).
Yudo menyatakan bahwa instansinya sangat prihatin atas musibah yang terjadi di Sulawesi Barat. Instansinya juga turut berduka karena beberapa musibah terjadi awal tahun ini. Oleh sebab itu, agenda peringatan Hari Dharma Samudera dilaksanakan secara sederhana.
“Kami juga prihatin tadi pagi atau semalam, di Mamuju terjadi gempa,” ungkap dia. Untuk membantu masyarakat di sana, TNI AL langsung mengirim KRI Teluk Ende-517. Kapal itu sudah bertolak dari Makassar ke Mamuju.
Yudo menyebutkan, kapal perang tersebut membawa bantuan dan prajurit dari Batalyon Marinir. “Berangkat untuk bantu laksanakan operasi kemanusiaan di sana,” kata Yudo.
Tidak hanya itu, pihaknya juga sudah menyiapkan Kapal Bantu Rumah Sakit KRI Soeharso-990 untuk berangkat ke daerah bencana di Sulawesi Barat. Dengan kapal itu, Matra Laut juga mengirim personel kesehatan dari berbagai satuan.
Menurut Yudo, pihaknya bergerak cepat lantaran sudah mendengar terjadi kerusakan di banyak tempat. “Banyak fasilitas yang rusak sehingga kami perlu gerak,” ungkap dia.
Jika tidak ada kendala, dalam waktu sepuluh jam KRI Teluk Ende-517 sudah tiba di Mamuju dan siap membantu masyarakat dalam operasi kemanusiaan di sana. Orang nomor satu di TNI AL itu menegaskan, seluruh prajuritnya harus selalu siap menjalankan misi setiap kali Ibu Pertiwi memanggil.
Gempa dengan kekuata 6,2 skala richter yang terasa di Mamuju, Majene, dan sekitarnya menghancurkan sejumlah bangunan dan fasilitas umum. Ada banyak masyarakat yang menjadi korban pasca gempa bumi terjadi. Presiden Joko Widodo sudah meminta Kepala Badan Nasional Penenggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo dan Menteri Sosial Tri Rismaharini meninjau langsung kondisi di Mamuju.(jpg)