Senin, 2 Desember 2024

Korban Jiwa Gempa di Sulbar Kini 81 Orang, Lebih dari 19 Ribu Mengungsi

Berita Terkait

batampos.co.id – Korban meninggal dunia akibat gempa bumi magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat, yang terjadi pada Jumat (15/1) dini hari terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, total korban meninggal dunia hingga kini berjumlah 81 orang.

“Berdasarkan data per 17 Januari 2021 pukul 20.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa M 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat di Provinsi Sulawesi Barat menjadi 81 orang, dengan rincian 70 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 11 orang di Kabupaten Majene,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya, Senin (18/1).

Tim Basarnas Kabupaten Mamuju mengevakuasi korban yang masih berada di reruntuhan bangunan yang rubuh. Mamuju dilanda gempa berkekuatan 6,2 magnitudo. (Basarnas Mamuju/ANTARA)

BNPB juga mencatat sebanyak 19.435 orang mengungsi pascagempa magnitudo 6,2 yang terjadi di Sulawesi Barat pada Jumat (15/1) pukul 01.28 WIB. Berdasarkan data Senin, 18 Januari 2021 pukul 08.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi BNPB melaporkan sebanyak 19.435 orang mengungsi pascagempa.

“Dengan rincian 15.014 orang mengungsi di Kabupaten Mamuju dan 4.421 orang mengungsi di Kabupaten Majane,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Senin (18/1).

Sementara itu, gempa juga mengakibatkan kerugian materiil di Kabupaten Majene antara lain 1.150 unit rumah rusak. Kemudian 15 unit sekolah juga terdampak gempa.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada Sabtu (16/1) kembali terjadi gempa bumi dengan kekuatan M 5,0 di Kabupaten Majene. BMKG juga memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi.

“BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan,” ucap Raditya.

BNPB juga mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu. Bagi masyarakat yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir, diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan.

Raditya memastikan, BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI-Polri, Basarnas serta relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat terdampak gempa.

Dalam upaya pemenuhan kebutuhan para pengungsi, BNPB juga telah menyalurkan bantuan logistik ke Kelurahan Malunda, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene berupa 140 dus mie instan dan 10 dus air mineral pada Minggu (17/1).

Raditya mengungkapkan, BNPB telah mendistribusikan delapan set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, lima unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA.

“BNPB juga telah menyerahkan bantuan awal untuk operasional kebutuhan pokok penanganan Gempabumi Sulawesi Barat sebesar Rp 4 miliar. Bantuan tersebut diserahkan sebesar Rp 2 miliar untuk Provinsi Sulbar dan masing-masing Rp 1 miliar untuk Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene,” pungkas Raditya.(jpg)

Update