Jumat, 19 April 2024

Pasok 46 Kg Narkoba ke Batam, Bandar Malaysia Manfaatkan Nelayan

Berita Terkait

batampos.co.id – Direktorat Reserse Narkoba Polda Kepri mengamankan tiga orang tersangka penyelundup narkoba jenis sabu seberat 46 kilogram (kg). Ketiga orang ini memiliki peranan berbeda-beda. Ada yang berperan sebagai kurir dan distributor sabu asal Malaysia itu.

”Masih kami kembangkan kasus ini. Ada satu nama yang posisinya sekarang ada di Malaysia,” kata Wakapolda Kepri, Brigjen Darmawan, Selasa (19/1).

Pengungkapan kasus ini bermula dari laporan masyarakat yang diterima Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Kepri, Kompol Hendry Andar Sibarani. Berdasarkan keterangan tersebut, polisi turun mengecek kebenaran informasi. Dari informasi disebutkan, akan ada transaksi di Tanjunguma, Minggu (17/1).

Kemudian, polisi melakukan penyelidikan atas informasi itu. Sekira pukul 13.30 WIB, terlihat dua orang yang mencurigakan di parkiran J8 Food Court, Tanjunguma. Polisi mengamankan kedua orang itu, yakni Naib dan M Dahlan. Selain mengamankan Naib dan Dahlan, polisi juga mendapati satu bungkus sabu.

”Anggota Ditresnarkoba melakukan pemeriksaan atas keduanya, didapati keterangan sabu itu didapat dari saudara My (M Yazid) yang berprofesi sebagai nelayan,” sebutnya.

Polisi pun melakukan pengejaran terhadap Yazid. Pada Minggu (17/1) lalu, polisi mendapatkan informasi Yazid berada di Pelabuhan Sagulung. Benar saja, saat ditangkap, didapatkan lagi dua bungkus sabu dari tangan Yazid. Kepada polisi, Yazid mengaku masih menyimpan sabu itu di sebuah rumah di Pulau Teluk Bakau, Kelurahan Pulau Terong, Kecamatan Belakangpadang.

Polisi menuju ke lokasi penyimpanan sabu, dan didapati sabu 43 bungkus. Sabu yang diamankan polisi tersebut, seluruhnya dikemas dalam bungkus teh Cina berwarna hijau merek Qing Shan. Yazid mengaku, sabu itu titipan seseorang dari Malaysia. Sabu itu direncanakan akan didistribusikan ke beberapa wilayah di Indonesia.

Namun, Yazid masih menunggu perintah dari orang di Malaysia tersebut. ”Ke mana saja tujuan distribusi, masih kami dalami dulu,” tutur Darmawan.

Darmawan menambahkan bahwa sabu tersebut sudah disimpan sejak lama. Tapi baru akan didistribusikan awal tahun ini. ”Dilihat dari bungkusan plastiknya banyak rusak, jadi kemungkinan sudah lama disimpan,” terangnya. (*/jpg)

Update