Kamis, 28 Maret 2024

Kondisi Ekonomi Diperkirakan Berubah Mulai Agustus

Berita Terkait

batampos.co.id – Masyarakat luas dan kalangan pengusaha harus beradaptasi dengan mobilitas yang terbatas selama pandemi Covid-19. Agar perekonomian tetap berjalan, semua pihak perlu mematuhi protokol kesehatan. Terutama di lingkungan kerja.

Kresnayana Yahya, pengamat ekonomi sekaligus pakar statistik ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), menyatakan, prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan mencapai 4,5–5,5 persen. Semua ramalan itu bertolak dari pemahaman yang menyebut kondisi saat ini adalah pandemi, bukan krisis finansial.

“Uang atau pendapatan yang siap dibelanjakan itu ada. Tapi, perilaku harus sesuai dengan prokes. Memang peredaran di sektor riil merosot,” kata Kresnayana Jumat (29/1). Dia mencatat, uang yang lari ke negara maju naik. Tapi, yang lari ke negara berkembang turun.

“Kami ingin ikut menggerakkan bisnis supaya bisa menyambut perubahan pemulihan ekonomi nasional. Agar terbiasa tetap bekerja dengan protokol yang ketat,” jelasnya.

Dia berharap, tekanan pada dunia usaha bisa teratasi tahun ini. Khususnya, lewat kebijakan dan stimulus pemerintah. Dia mengatakan, vaksinasi akan bisa menekan penularan. Itu bakal berdampak baik pada bisnis.

“Harapannya, vaksinasi ini bisa lebih cepat. Sekarang masih ratusan ribu sehari. Harapannya bisa 400–500 ribu per hari. Maka, dalam 8–10 bulan sebanyak 70–80 persen masyarakat sudah tervaksinasi,” ungkapnya.

Ketua Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Jawa Timur Eddy Widjanarko mengatakan, vaksinasi membuat situasi membaik. Dia optimistis ekonomi bisa tumbuh lebih cepat.

“Mulai Agustus, September, sampai Oktober suasana ekonomi perkiraan kami akan berubah total. Semangat pengusaha, keinginan belanja akan timbul besar,” tandasnya.(jpg)

Update