Jumat, 27 September 2024

Pria yang Terinfeksi Covid-19 Bisa Kurang Subur

Berita Terkait

batampos.co.id – Covid-19 bisa berdampak jangka panjang pada sebagian organ. Ternyata, penelitian baru-baru ini menyebutkan bahwa Covid-19 juga berimbas pada kesuburan atau reproduksi pria.

Para ilmuwan telah menduga selama beberapa waktu bahwa virus Korona SARS-CoV-2 memiliki potensi untuk merusak jumlah sperma. Tinjauan terhadap keadaan penelitian, bersama dengan bukti baru yang kuat, menekankan perlunya memantau sistem reproduksi pria sebagai jalur yang rentan terhadap infeksi virus Korona.

Dilansir dari Science Alert, Rabu (3/2), para peneliti dari Universitas Sains dan Teknologi Huazhong di Wuhan, Tiongkok, melakukan analisis terhadap laporan yang ada tentang kemungkinan mekanisme SARS-CoV-2 yang mungkin mengganggu reproduksi pria. Peneliti memperingatkan bahwa ada banyak alasan untuk memperhatikan kemungkinan tersebut.

“Kami mengusulkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk melacak pasien Covid-19 laki-laki selama pemulihan mereka,” kata ahli mikrobiologi Yu Tian dan ahli biologi reproduksi Li-quan Zhou.

Hal itu terkait reseptor sel umum yang disebut angiotensin-converting enzyme 2, atau ACE2. Tubuh menggunakan enzim ini, kemungkinan besar SARS-CoV-2 akan meninggalkan jejaknya, menempatkan banyak organ dalam risiko.

Ini berarti, virus tidak hanya memengaruhi sistem penciuman dan pernapasan kita, tetapi juga dapat memengaruhi sistem pencernaan kita, membuat sistem peredaran darah kita melemah, dan bahkan memicu respons peradangan jauh di dalam otak kita. Studi awal juga sempat menemukan keberadaan virus dalam sampel sperma.

Namun, sekarang, bobot bukti tampaknya mendukung argumen bahwa jaringan testis biasanya rusak sebagai akibat langsung dari Covid-19. Investigasi longitudinal yang baru-baru ini diterbitkan yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Justus-Liebig di Jerman dan Universitas Allameh Tabataba’i di Iran melaporkan bukti eksperimental langsung dari kerusakan itu.

Studi mereka melihat penanda peradangan dalam sampel jaringan dari 84 pria yang didiagnosis dengan Covid-19. Mereka juga mengevaluasi kualitas sperma dan mencari tanda-tanda stres oksidatif dalam sampel.

Jika terpapar Covid-19, maka bisa terjadi peradangan dua kali lebih parah dibandingkan dengan mereka yang tidak. Terlebih lagi, sperma pria yang terinfeksi kira-kira tiga kali lebih lambat, dan jumlah sperma mereka juga jauh lebih rendah.

“Efek pada sel sperma ini dikaitkan dengan kualitas sperma yang lebih rendah dan potensi kesuburan yang berkurang,” kata pemimpin peneliti Behzad Hajizadeh Maleki dari dari Universitas Justus-Liebig.

Pria yang sembuh dari infeksi SARS-CoV-2 masih harus waspada atas dampaknya terutama dalam jangka panjang. Indikatornya misalnya terjadinya penurunan kesuburan yang akan berdampak nyata pada sulitnya hamil pada pasangan.(jpg)

Update