Sabtu, 4 Januari 2025

Progres Vaksinasi di Kepri Capai 51 Persen

Berita Terkait

batampos.co.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepri, TS. Arif Fadilah menghadiri rapat Koordinasi Monitoring Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Ruang Rapat Utama lantai 4 Kantor Gubernur Dompak, Tanjungpinang, Selasa (2/2).

Rapat ini dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian secara virtual dan diikuti oleh seluruh gugus tugas Covid-19 se-Indonesia.

Sekda TS Arif Fadillah mendapat Vaksinasi Covid-19 Tahap 2 Dosis Kedua di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Kamis (28/01). (foto:humaspemprov)

Dalam kesempatan ini, Arif menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sudah menjalankan vaksinasi mencapai 51 persen. Menurutnya, sebagai daerah kepulauan, Kepri memiliki permasalahan-permasalahan seperti musim gelombang tinggi. Hal ini membuat beberapa pulau khususnya Natuna dan Kepulauan Anambas sedikit terhambat.

”Kita menyesuaikan dengan kondisi alam, walaupun demikian teman-teman tenaga kesehatan sangat luar biasa dalam hal penanganan vaksinasi ini dan kita terus mendorong diakhir Februari ini akan selesai,” ujar Arif dalam kesempatan ini.

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menegaskan bahwa permasalahan vaksinasi ini atensi dari pada Presiden, karena hal ini merupakan upaya yang sangat menentukan dalam rangka menangani pandemi Covid-19.

”Hampir 12 bulan kita menangani Covid-19 dengan berbagai jurus, tapi angkanya masih terus berlanjut dan masih mencari formula yang tepat termasuk evaluasi-evaluasi yang maksimal. Kemudian kendali sosial harus memiliki mobilisasi-mobilisasi kekuatan yang ada untuk mengendalikan program masyarakat yang masih sama seperti Covid-19 pada tahun 2020 kemarin,” ujar Tito.

Dari 96 negara yang melaksanakan Pilkada, Indonesia pada saat kampanye dan pemilihan semua berlangsung tertib dan tidak terjadi konflik, karena kendali sosialnya tuntas. Selama ini, telah membuktikan dalam kesempatan bencana dan Pilkada bila Forkominda yang kompak itu sangatlah efektik.

Adapun soal pandemi ini, lanjut Tito, memerlukan kendali sosial, implementasinya adalah suatu kebijakan yang mengeksekusinya Forkominda. Ini harus berjalan maksimal. Kemudian untuk program vaksinasi, Presiden juga menekankan harus sukses, harus cepat dan harus aman.

”Menurut Presiden dan saya mendengar langsung untuk melaksanakan ini, komando sentralnya Menteri Kesehatan dan lakukan penyuntikan vaksin setiap minggu,” katanya lagi.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada 707.000 orang yang daftar, tapi yang menyedihkan hanya 505.000 orang yang bisa vaksinasi, karena banyak yang tertunda dan batal. Pada umumnya karena hipertensi.

Untuk itu diperlu alat ukur digital disamping menggunakan alat ukur manual. Ini disebabkan ada perbedaan antara 10 sampai 15 unit alat pengukurnya.

”Alhamdulillah kita sudah melaksanakan vaksinasi ke dua sebanyak 37.000 orang dan angka ini bertambah terus setiap harinya. Target kita adalah 1,5 juta nakes sudah disuntik vaksin akhir Februari,” kata Menkes.

Menurutnya, dalam waktu 2 minggu harus ada ekselerasi supaya bisa mengejar target 1,5 juta nakes yang divaksin dengan sisa waktu 4 minggu lagi. Budi Gunadi juga mengaku sudah menghitung, jika penyuntikan di puskesmas dan rumah sakit, kapasitasnya tidak akan terkejar. Sehingga perlu program baru yang juga dilakukan di luar negeri seperti Amerika, India dan Singapura.

”Kalau pilot project ini berhasil nanti akan disarankan bisa melakukan setiap hari, di daerah-daerah yang penduduknya banyak untuk memudahkan pelaksanaan vaksinasi,” tutupnya.(*/jpg)

Update