Sabtu, 16 November 2024

Dinas Pendidikan Kota Batam Verifikasi Kesiapan Sekolah Gelar Belajar Tatap Muka

Berita Terkait

batampos.co.id – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam mulai memverifikasi sekolah-sekolah yang akan menggelar pembelajaran tatap muka di sekolah.

Hal itu digesa seiring diperbolehkannya kegiatan belajar tatap muka.

”Minggu ini tim mulai berjalan, kemarin kami sudah bentuk tim khusus untuk memverifikasi kelayakan sekolah untuk belajar tatap muka untuk tingkat SMP sederajat,” kata Kepala Disdik Batam, Hendri Arulan, Minggu (7/1/2021) seperti yang diberitakan Harian Batam Pos.

Ia menjelaskan, ada enam item yang harus dipenuhi pihak sekolah untuk bisa belajar tatap muka.

Pertama, kesiapan tempat cuci tangan, pengecek suhu, ketersediaan masker, pengaturan jarak dalam kelas, waktu belajar dan jumlah siswa per satu sif, hingga surat pernyataan dari orangtua.

”Sekarang surat pernyataan sudah banyak yang menyerahkan. Persentasenya sekarang mungkin sudah mencapai 80-90 persen yang sudah memenuhi persyaratan untuk belajar tatap muka. Untuk itu, tim akan turun kembali ke sekolah untuk memastikan hal ini, agar tidak ada kendala di kemudian hari,” ujarnya.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad saat meninjau sistem belajar tatap muka di salah satu sekolah di Kecamatan Belakang Padang. Foto: Pemko Batam untuk batampos.co.id

Menurutnya, beberapa sekolah yang sudah sangat siap menggelar belajar tatap muka di antaranya, SMPN 3 Batam, SMPN 59, SMPN 6, dan paling banyak itu sekolah swasta.

Setelah diverifikasi oleh tim, sekolah sudah diperbolehkan belajar tatap muka. Untuk waktunya, tergantung pihak sekolah masing-masing, karena waktu pelaksanaan berbeda-beda.

”Tergantung sekolah dan wali murid saja. Yang penting semua persyaratan terpenuhi,” sebutnya.

Salah seorang dari orang tua siswa, Nelly Marlina, mengatakan sudah menerima dan mengirimkan surat pernyataan kesediaan mengizinkan anaknya belajar tatap muka kepada pihak sekolah.

”Jadi saya sudah setuju belajar tatap muka, karena kasihan juga anak ingin belajar di sekolah,” ujarnya.

Ia berharap, pelaksanaan sekolah belajar tatap muka ini bisa lancar dan tetap diawasi maksimal sehingga penerapan protokol kesehatan juga terjamin.

”Kalau kekhawatiran tetap ada. Tapi ya mau bagaimana lagi, belajar di rumah juga tidak maksimal,” imbuhnya.

Sebelumnya, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, menyatakan setuju dengan kegiatan belajar tatap muka di sekolah-sekolah di wilayah perkotaan (mainland).

Bahkan, Rudi mengaku telah meminta Kepala Disdik Kota Batam, Hendri Arulan, untuk memanggil seluruh kepala sekolah terkait dengan kesiapan pembelajaran tatap muka tersebut.

Kepala SMPN 27 Batam, Borbor HT Pasaribu mengatakan, pihaknya sudah berbenah dan mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung.

Berbagai syarat yang diminta untuk dimulainya belajar tatap muka, sudah mulai dijalankan dan dipenuhi.

Seperti, penyediaan tempat cuci tangan, alat pengecek suhu, mengatur tempat duduk siswa di kelas sesuai jarak yang aman.

”Sudah kita siapkan enam daftar periksa yang direkomendasikan. Termasuk bekerja sama dengan puskesmas” katanya, Minggu (7/2/2021).

Selain itu, lanjutnya, SMPN 27 Batam juga sudah membuat izin permohonan verifikasi kepada Disdik Kota Batam.

Sambari menunggu hasil verifikasi keluar, pihaknya juga terus mempersiapkan segala fasilitas guna mendukung proses belajar tatap muka.

”Kalau sudah dikasih rekomendasi, baru kita akan mulai belajar tatap muka,” bebernya.

Selanjutnya, SMPN 27 Batam juga telah menyebar surat pernyataan yang wajib diisi orangtua siswa, sebagai salah satu syarat utama agar aktivitas belajar tatap muka bisa dimulai.

Hasilnya, lebih dari 80 persen orang tua menyetujui dan menandatangani surat pernyataan tersebut.

”Banyak yang mengizinkan. Bagi yang tidak setuju kalau kita sudah buka tatap muka, akan tetap belajar secara daring, materi dan bahan pelajaran tetap sama,” tuturnya.

Untuk kesiapan kelas sendiri, Borbor mengaku akan sesuai aturan, dimana satu kelas nantinya akan diisi maksimal 18 siswa. Belajar tatap

muka akan dibagi tiga sif sesuai ketersediaan ruang kelas di sekolah.

”Kalau kelas enggak ada masalah. Kita akan pakai tiga sif,” pungkasnya.(jpg)

Update