batampos.co.id – Gojek terus mendorong penguatan kompetensi keamanan digital mitra usaha di ekosistemnya selama pandemi Covid-19.
Langkah itu diambil guna semakin melindungi mitra usaha dari modus penipuan rekayasa sosial (social engineering) oleh oknum, yang menyasar pelaku usaha di tengah tingginya adopsi digital masyarakat.
Pembekalan kompetensi mitra usaha Gojek di tentang keamanan digital selama tahun 2020 membuahkan hasil yang positif, terbukti lewat hasil survei Gojek, yang menyatakan bahwa hampir seluruh atau 98 persen mitra usaha yakin mengembangkan bisnis dengan aman bersama Gojek setelah mendapat edukasi.
Di tahun ini, berkolaborasi dengan penggerak inisiatif literasi digital, Siberkreasi dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gojek kembali meneruskan inisiatif edukasi dan pelatihan untuk ribuan mitra usaha khususnya UMKM di bidang keamanan
digital.
Berdasarakn siaran pers yang diterima batampos.co.id, Head of Merchant Platform Business Gojek, Novi Tandjung, mengatakan, pihaknya percaya edukasi merupakan langkah yang sangat efektif meningkatkan kewaspadaan mitra usaha terhadap berbagai modus penipuan oleh oknum.
Inisiatif menyeluruh ini tidak hanya edukasi rutin mengenai langkah-langkah dalam memitigasi risiko penipuan, namun juga mendukung dari sisi peningkatan teknologi untuk keamanan mitra usaha.
“Hasilnya, survei Gojek mengenai tingkat kepercayaan mitra usaha Gojek menunjukkan, mayoritas mitra usaha kami (82%) sudah memahami berbagai modus penipuan dan bagaimana menghindarinya. Selanjutnya, mayoritas mitra (99%) juga setuju aplikasi
GoBiz konsisten mengembangkan sistem yang fokus melindungi keamanan digital,” katanya.
Ia menjelaskan, adapun inovasi teknologi Gojek untuk memperkuat sistem keamanan di platform GoBiz termasuk, fitur daftar mandiri, fitur Kelola Pegawai, dan Menu Bantuan yang dapat membantu mitra usaha untuk menghindari modus-modus penipuan.
“Sementara, di sisi non teknologi, Gojek aktif mengkampanyekan pesan edukatif JAGA melalui berbagai kanal komunikasi mitra usaha,” tuturnya.
Kata dia, edukasi Gojek untuk meningkatkan kompetensi digital mitra usaha sendiri dirangkum dalam sebuah panduan bernama JAGA, yakni:
J: Jangan transfer uang ke siapa pun, kemudian A: Amankan data usaha & data pribadi, seperti kode OTP, nomor kartu ATM/debit/kredit, CVV, kode PIN, dan lain-lain.
G yakni Gunakan fitur Kelola Pegawai di aplikasi GoBiz untuk melindungi data usaha Anda dan A: Adukan hal mencurigakan lewat Menu Bantuan di halaman Lainnya pada aplikasi GoBiz.
Novi melanjutkan, pihaknya kembali bekerja sama dengan Siberkreasi dan berharap edukasi keamanan digital ini akan semakin memberikan dampak positif secara menyeluruh kepada ratusan ribu mitra usaha di ekosistem Gojek, tidak terbatas kepada pengguna GoBiz dan mitra usaha GoFood.
“Apalagi, tim Siberkreasi juga didukung oleh para praktisi sudah berpengalaman dalam memberikan edukasi untuk masyarakat mengenai pentingnya kompetensi digital,” jelasnya.
Nantinya, mitra usaha Gojek bisa mendapatkan materi-materi keamanan digital dari para mentor melalui sesi di Komunitas Partner GoFood (KOMPAG), sesi reguler Bincang Biznis GoBiz, Temu Midtrans, dan A Cup of Moka (ACOM).
Selain itu, akan ada konten edukatif dapat diakses mitra usaha melalui media sosial Gojek seperti @gofoodpartners dan @gobizbygojek.
Ketua Siberkreasi, Yosi Mokalu menuturkan, pihaknya sangat antusias melanjutkan kolaborasi bersama Gojek untuk bersama-sama terus meningkatkan kompetensi keamanan digital di kalangan mitra
usaha.
“Kami optimis dengan menjangkau mitra usaha atau pelaku UMKM, yang kita ketahui merupakan mayoritas pengguna platform digital selama pandemi, akan menjadi langkah yang tepat dalam upaya meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” katanya.
Menurutnya, kerjasama antara Gojek dengan Kementerian Kominfo dan Siberkreasi ini merupakan salah satu bentuk dukungan untuk memajukan SDM dan UMKM dalam rangka Transformasi Digital Indonesia.(*)