batampos.co.id – Seorang bocah laki-laki berumur tujuh tahun diduga meninggal dunia setelah terjatuh ke drainase berukuran besar di Jalan Ramin II, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Dia bersama ibunya mengejar penjambret yang merampas telepon seluler miliknya.
Kapolresta Palangka Raya Kombespol Dwi Tunggal Jaladri mengatakan, peristiwa tersebut terjadi ketika sang ibu berinisial PR warga Jalan RTA Milono, Gang Sampit, menjadi korban penjambretan.
”Peristiwa itu terjadi pada Kamis (25/2) sekitar pukul 13.50 WIB. Korbannya ada dua orang. Sang ibu mengalami luka-luka dan anaknya meninggal dunia,” kata Jaladri seperti dilansir dari Antara di Palangka Raya, Jumat (26/2).
Dia menjelaskan, sebelum terjadinya peristiwa tersebut, PR dan anaknya yang masih berumur tujuh tahun tersebut menjadi korban penjambretan oleh seorang pria yang tidak dikenal. Saat itu pula, korban bersama anaknya mengejar pelaku menggunakan motor. Nahas, saat berada di Jalan Ramin II persimpangan Jalan Nyai Undang, PR tiba-tiba lepas kendali hingga mengakibatkan dia bersama anaknya terjatuh ke dalam drainase.
”Kedua korban yang mengalami kecelakaan itu langsung dilarikan ke RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya. Sang ibu yaitu PR, masih menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami sejumlah luka akibat benturan keras di lokasi kejadian,” terang Jaladri.
Dia menuturkan, dalam perkara itu jajaran Polresta Palangka Raya mengembangkan penyelidikan peristiwa yang mengakibatkan seorang bocah meninggal dunia. Polisi setempat memintai keterangan sejumlah warga yang diduga mengetahui persis peristiwa yang menimpa anak dan ibu tersebut.
”Berdasar keterangan saksi mata di lokasi kejadian bahwa ponsel milik korban dirampas pelaku. Saat itu, korban dan pelaku sempat melakukan aksi kejar-kejaran hingga mengakibatkan korban terjatuh ke dalam drainase,” ungkap Jaladri.
Dia menambahkan, kepolisian masih mengidentifikasi pelaku dan terus melakukan penyelidikan agar perkara tersebut bisa terungkap. ”Semoga perkara ini segera terungkap dan pelakunya bisa kami amankan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujar Jaladri.
Sementara itu, Suparji, warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian mengatakan, sempat mendengar suara teriakan perempuan dari Jalan Ramin II. Saat itu, motor yang dinaiki ibu dan anak tersebut masuk ke dalam drainase. Melihat kejadian itu, warga membantu dan mengevakuasi keduanya ke rumah sakit. Saat ditanya untuk menghubungi keluarga ternyata ponsel milik korban tidak ada karena dibawa pelaku.
”Kami mau pinjam ponsel korban untuk menelepon keluarganya, korban bilang kalau telepon selularnya diambil pria yang sudah kabur. Kami melihat dia dan anaknya mengalami luka-luka akibat terjatuh tersebut,” tutur Suparji.(jpg)