Kamis, 25 April 2024

Sudah 2,8 Juta Orang Divaksin

Berita Terkait

batampos.co.id – Sebanyak 2.888.757 orang telah mendapatkan vaksin Covid-19 pertama hingga Sabtu (7/3/2021) dan 1.133.787 orang sudah mengikuti vaksinasi kedua.

Sejauh ini berdasar catatan satgas pengendalian Covid-19, belum ada kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) secara serius.

Pada gelombang kedua vaksinasi Covid-19, pemerintah menargetkan pemberian vaksin untuk pekerja di sektor publik dan lansia. Targetnya 38 juta orang. Vaksinasi gelombang kedua akan diselesaikan pada Juni.

Vaksinasi untuk lansia itu berdasar surat edaran Kementerian Kesehatan yang memperbolehkan vaksin Covid-19 bagi lansia, pemilik penyakit komorbid terkontrol, dan ibu menyusui. Berdasar laporan, juga belum ada KIPI pada lansia.

”Mengenai KIPI, sejauh ini belum ada kejadian KIPI yang berat. Namun, kejadian KIPI memang ada, itu angkanya 4,2 per 1 juta vaksinasi,” ungkap Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.

Angka KIPI tersebut sangat rendah jika dibandingkan dengan jumlah yang berhasil divaksin. Kejadian KIPI yang biasa terjadi adalah gatal-gatal ringan.

Namun, ada beberapa komorbid atau penyakit penyerta, terutama hipertensi, yang mengakibatkan pemberian vaksinasi tertunda. ”Sudah dilakukan relaksasi batas tekanan darah yang sebelumnya di bawah 140 menjadi 180 boleh divaksin,” katanya.

Dante menekankan, vaksinasi Covid-19 terus diupayakan selesai sampai akhir 2021. Vaksin yang dipakai tidak hanya Sinovac, tetapi juga ada platform lain yang akan didatangkan ke Indonesia. Di antaranya, Pfizer, Novavax, dan Astrazeneca.

Untuk mengejar target tersebut, pelaksanaan vaksinasi harus diubah menjadi sebuah gerakan, bukan lagi program. Menurut Dante, gerakan vaksinasi mengharuskan semua elemen masyarakat ikut andil menyukseskan vaksinasi sesuai waktu yang ditetapkan. Swasta, asosiasi-asosiasi, hingga keluarga harus ikut membantu gerakan vaksinasi.

Sementara itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pemerintah Indonesia siap menjalankan vaksinasi Covid-19 menyusul kebijakan Arab Saudi yang mewajibkan jamaah haji untuk divaksin terlebih dahulu. Namun, sampai saat ini pemerintah masih menunggu keputusan Arab Saudi. ”Apakah haji tahun ini dibuka atau tidak,” katanya.

Ketika nanti ada keputusan resmi dari Arab Saudi, pemerintah baru bisa menjalankan persiapan teknis. Saat ini, kata Yaqut, Kemenag menyiapkan skenario penyelenggaraan haji di tengah pandemi Covid-19. Skenario tersebut masih bersifat prediksi karena belum ada kebijakan resmi dari Saudi.

Pelaksanaan vaksinasi untuk calon jamaah haji yang bakal berangkat juga bagian dari antisipasi Kemenag.

”Tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan vaksinasi massal,” jelasnya. Juga ada skenario dalam menetapkan jamaah yang bisa berangkat.(jpg)

Update