Kamis, 28 Maret 2024

Kilas Balik Dewa Kipas Kalahkan Pecatur Internasional dan Menang 27 Kali

Berita Terkait

batampos.co.id – Bagi yang tidak terlalu mengikuti kehebohan yang sempat terjadi di media sosial soal Dewa Kipas yang akan bertanding melawan grandmaster Irene Sukandar sore ini, ada baiknya kita ulas kembali sedikit di balik pembekuan akun Dewa Kipas di Chess.com.

Akun pemilik nama asli Dadang Subur itu dibekukan usai mengalahkan Levy Rozman alias GothamChess, pemain catur internasional yang juga seorang komentator. Pria berkebangsaan Amerika Serikat itu nyaris tidak percaya dirinya yang sudah malang melintang di laga catur malah kalah oleh orang yang sama sekali baru, Dewa Kipas alias Dadang Subur. Bahkan namanya di Indonesia selama ini tidak terdengar sebagai seorang atlet catur.

Sepanjang bermain online yang ditonton oleh belasan ribu orang kala itu, dia merasa ada yang tidak wajar dengan teknik permainan sangat jitu. Namun permainan tetap dilanjutkan sampai berujung kekalahan dirinya.

GothamChess menduga ada yang tidak beres dari permainan yang ditunjukkan Dadang Subur saat bermain catur online kala itu. Apalagi tingkat kemenangannya sangat tinggi dengan akurasi mencapai 98 persen. Dewa Kipas bahkan mampu mengumpulkan 900 poin hanya dalam 2 minggu.

Buntut dari kekalahan itu, GothamChess lantas melaporkan akun Dewa Kipas ke Chess.com dan berakhir dengan pembekuan Dewa Kipas di Chess.com.

Melalui video wawancara bersama Deddy Corbuzier, Levy Rozman mengklarifikasi soal tudingan akun Dewa Kipas dibekukan akibat laporan yang dibuatnya. Dia mengatakan berapapun banyak laporan dibuat tidak akan dibekukan apabila tidak ada indikasi kecurangan. GothamChess menegaskan akun Dewa Kipas dibekukan karena dianggap ada yang tidak beres dalam permainan akun tersebut. Diduga permainan Dewa Kipas dioperasikan oleh bot.

“Akunnnya ditutup bukan semata karena saya. Jika dilihat dari rekam jejaknya, akun itu menang 27 kali secara berturut dengan tingkat akurasi mencapai 98 persen. Tidak ada pemain catur bisa melakukan itu,” jelas GothamChess.

Sementara itu, grandmaster Irene Sukandar yang diundang ke podcast Deddy Corbuzier mengatakan, berdasarkan grafik data yang ditunjukkan Dewa Kipas dalam permainannya, 95 persen permainannya dilakukan secara tidak fair. Namun andai saja permainan itu benar, katanya, seharusnya Dewa Kipas adalah juara catur dunia.

“Dengan grafik permainan seperti itu seharusnya dia (Dewa Kipas) seharusnya juara dunia,” ucap Irene Sukandar. Dia sendiri butuh waktu sangat lama hingga 9 tahun untuk dapat menyandang gelar grandmaster catur wanita Indonesia.

Seperti diketahui, kontroversi terjadi setelah Ali Akbar, anak Dadang Subur alias Dewa Kipas, membuat postingan di media sosial menyusul akun ayahnya dibekukan oleh Chess.com. Dalam postingannya, Ali menjelaskan akun ayahnya dibekukan usai menang tanding melawan Levy Rozman alias GothamChess.

“Bapak gw berpikir kalau Levy ini agak meremehkan lawannya karena ketemu lawan yang enggak punya gelar master, jadi dia mainnya agak lengah. Nah, bapak gw memanfaatkan semua blunder yang dilakukan Levy buat menyerang,” kata Ali Akbar melalui unggahan media sosialnya.

Buntut dari curhatan anak Dewa Kipas, banyak netizen memberikan rating rendah ke aplikasi Chess.com. (jpg)

Update