Kamis, 25 April 2024

Pemko Batam Diminta Evaluasi Belajar Tatap Muka Tingkat SMP

Berita Terkait

batampos.co.id – Anggota DPRD Kota Batam, mengingatkan agar Pemko Batam mengevaluasi pelaksanaan belajar tatap muka di tingkat SMP, sebelum melanjutkan ke jenjang SD ke bawah.

”SMP ini saja persentase yang belajar tatap muka belum 100
persen, kok malah kita sudah beranjak ke SD yang risikonya
sangat tinggi,” kata anggota Komisi IV DPRD Kota Batam, Aman, seperti yang diberitakan Harian Batam Pos.

Karena kenyataannya, meski baru mengizinkan hingga tingkat
SD dan SMP untuk belajar tatap muka, tapi pihaknya sudah menerima informasi tentang adanya Taman Kanak-Kanak (TK) maupun Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang telah melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Padahal, lanjut Aman, TK maupun PAUD tidak bisa melakukan proses pembelajaran tatap muka tanpa melalui proses verifikasi dan izin dari Disdik.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad saat meninjau sistem belajar tatap muka di salah satu sekolah di Kecamatan Belakang Padang beberapa waktu lalu. Foto: Pemko Batam untuk batampos.co.id

Sehingga, ia sangat menyesali adanya TK maupun PAUD yang telah melaksanakan pembelajaran tatap muka.

”Apalagi TK, itu sangat riskan. Apalagi, pemerintah belum membolehkan atau mengizinkan. Saya pikir Disdik harus tegas untuk memberikan arahan, dan kalau bisa juga sanksi secara tertulis,” kata Aman.

Ia melanjutkan, jika Disdik mengetahui ada TK maupun PAUD yang sudah mulai memberlakukan pembelajaran tatap muka tanpa izin dari Disdik, maka seharusnya diberikan sanksi.

Ia juga mengingatkan, jangan sampai Disdik lalai dan membiarkan sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka
tanpa seizin mereka.

”Pertimbangkan risiko kesehatan masyarakat lebih diutamakan. Kalau pertimbangannya untuk mempertahankan murid, seharusnya semuanya masuk sekolah,” tegasnya.

Ia menambahkan, TK dan PAUD juga tidak menjadi persyaratan wajib bagi anak yang ingin melanjukan sekolah ke SD.

Dimana, persyaratan untuk masuk SD adalah ketika anak sudah berumur tujuh tahun.

”Kita memahami bahwa sudah ada partisipasi masyarakat dengan baik mendirikan sekolah TK. Tapi, kesehatan itu yang lebih didahulukan,” imbuhnya.(jpg)

Update