Kamis, 28 Maret 2024

Tangkapan Cumi-Cumi di Anambas Melimpah

Berita Terkait

batampos.co.id – Hasil tangkapan cumi-cumi di perairan Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, dari nelayan Desa Air Bini, Kecamatan Siantan, melimpah. Dalam satu bulannya nelayan dapat menghasilkan puluhan ton. Hasil tangkapan itu diolah menjadi cumi-cumi kering untuk dijual ke luar daerah.

Haironi, seorang nelayan yang memiliki bagan apung di Desa Air Bini, mengatakan, banyaknya cumi-cumi di laut wilayah ini tergantung pada musimnya.

“Sekitar bulan April sampai dengan bulan Desember, jika cuaca baik dan mendukung diperkirakan dalam semalam sekitar satu ton lebih cumi-cumi yang kita dapat,” ucap Haironi, saat di konfirmasi wartawan batampos.co.id, Minggu (21/3/2021).

Proses pengeringan cumi-cumi di Desa Air Bini, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. (Foto: Fadillah/batampos.co.id)

Namun setiap bulan Januari hingga Maret hasil tangkapan cumi-cumi tidak begitu banyak hanya 200 kg saja. Menurutnya, di tengah pandemi Covid-19 tidak mempengaruhi terhadap usahanya. Hanya saja saat cumi-cumi melimpah, harga jual sedikit menurun.

Dia menjelaskan, proses penangkapan cumi cumi itu dilakukan saat matahari mulai terbenam. Haironi, bersama tiga orang krunya mulai menyiapkan peralatan jaring dengan didukung pencahayaan lampu menggunakan mesin genset.

Lalu kata dia, dari hasil tangkapan cumi-cumi ini langsung direbus di tempat bagan menggunakan kompor gas. Kemudian setiba sampai di rumah cumi-cumi langsung dijemur. Memang saat ini proses pengelolaan cumi-cumi kering asin di wilayah ini masih dilakukan secara tradisional.

“Dalam satu bagan kita bekerja empat orang, nanti bagi hasil. Meskipun dengan keterbatasan sarana dan prasarana tidak menyurutkan semangat kami,” kata Haironi.

Dalam satu tahun, nelayan bagan cumi-cumi wilayah ini berkerja selama 7 bulan. Kemudian selama satu bulan cuma 20 hari nelayan bagan melaut, tergantung dengan cuaca.

Lanjut kata dia, harga cumi-cumi kering asin dijual satu kilogra nya seharga Rp 94 ribu. Menghasilkan satu kilogram cumi-cumi kering asin itu dari 3 kg cumi-cumi basah.

“Cumi-cumi kering ini nantinya kita kirim ke Jakarta, Batam, Tanjungpinang melalui kapal kargo,” sebutnya.

Meskipun mayoritas pekerja di Desa Air Bini adalah nelayan, namun hanya 7 orang saja yang mengelola cumi-cumi kering.(fai)

Update