batampos.co.id – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam melarang
lembaga pendidikan dari tingkat TK, SD, dan SMP menggelar acara perpisahan sekolah.
Larangan ini sebagai bentuk antisipasi agar tidak terjadi penyebaran Covid-19 pada lembaga pendidikan di Kota Batam.
”Dengan pertimbangan situasi pandemi saat ini, apalagi dengan mengumpulkan siswa sebanyak itu, acara perpisahan sekolah jelas kami larang,” tegas Kepala Disdik Kota Batam, Hendri Arulan, kemarin, seperti yang diberitakan Harian Batam Pos.
Ia mengaku telah menerima beberapa surat permohonan izin dari sekolah untuk menggelar acara perpisahan dan kelulusan.
Namun, untuk mencegah penyebaran virus corona, pihaknya tidak memberi izin. Dia menekankan agar hal-hal yang berkaitan dengan kontak dan kerumunan massa ditiadakan saat pandemi seperti sekarang ini.
Sehingga, apapun kegiatan yang berhubungan dengan pengumpulan massa tetap tak diizinkan.
”Belajar tatap muka saja masih kita batasi, apalagi perpisahan sekolah dengan mengumpulkan banyak orang. Baik acaranya di sekolah sendiri maupun di tempat tertentu, jelas tak boleh,” tambah Kadisdik.
Hendri menyarankan, agar perpisahan sekokah dilaksanakan secara virtual tanpa ada kerumunan orang.
Hal ini dianggap lebih efektif dalam meminimalisir penyebaran
Covid-19 di lingkungan satuan pendidikan.
”Ya kalau mau secara virtual. Banyak juga sekolah yang melaksanakan tapi secara virtual tanpa ada kerumunan.”
Diketahui, sejumlah orangtua mengeluhkan acara perpisahan sekolah.
Selain takut terjadinya kerumunan, orangtua mengaku kesulitan untuk membayar biaya yang dipersyaratkan, apalagi di tengah situasi ekonomi sulit saat ini akibat wabah corona yang melanda sekitar setahun lamanya.
Pasalnya, acara perpisahan di sekolah biasanya akan memakan biaya yang tidak sedikit. Baik itu untuk konsumsi selama acara, maupun penyewaan tempat dan biaya akomodasi lainnya.
”Kalau bisa jangan ada acara perpisahan sekolah dulu lah. Ekonomi lagi susah,” ujar Anita, salah satu orangtua murid.
Apalagi, lanjutnya, sebentar lagi siswa akan mulai belajar tatap muka, tentu biaya yang akan dikeluarkan juga akan semakin besar.
”Mudah-mudahan apa yang kami keluhkan ini didengarkan pihak sekolah,” harapnya.(jpg)