batampos.co.id – Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi, memaparkan rencana pembangunan infrastruktur utama di Batam di tahun ini, seperti Bandara Hang Nadim dan Pelabuhan Batuampar kepada media, Kamis
(1/4/2021) lalu, di Gedung Marketing Center BP Batam.
“Pelabuhan Batuampar akan kami bersihkan. Nanti ada kerja sama dengan pemilik kontainer, tapi angkanya belum saya masukkan. Juni dan Juli nanti, kami berharap, container crane akan tersedia di Batuampar,” ungkapnya.
Pelabuhan ini akan dikembangkan untuk mendukung Batam sebagai hub logistik.
“Jalan akan dibuka. Lalu dikontrol Bea Cukai (BC) dengan sistem
Batam Logistic Ecosystem (BLE) yang terkoneksi dengan sistem kita, termasuk nanti keluar masuk barang. Semuanya harus disempurnakan, dimulai dari pelabuhan itu sendiri,” ucapnya.
Lalu, perairan di sekitar pelabuhan akan diperdalam, karena saat ini masih sangat dangkal, sehingga tidak ideal bagi kapal-kapal besar yang mau berlabuh ke Batam.
“Dermaga selatan akan segera dibuka nanti. Arah akses pelabuhan akan disempurnakan. Batuampar akan jadi kawasan ekonomi khusus untuk logistik,” paparnya.
Untuk tahap awal, BP Batam akan menata gerbang masuk kawasan pelabuhan ini. Biaya pekerjaan fisik mencapai Rp 7,9 miliar, dengan sumber pendanaan dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun anggaran 2021.
Waktu pelaksanaan pekerjaan selama kurang lebih empat bulan. Dokumen lelang tengah dipersiapkan.
Proses lelang akan digelar April hingga Mei, dan konstruksi akan dilaksanakan dari Mei hingga September. Selanjutnya renovasi gudang pemeriksaan barang terminal Pelabuhan Batuampar.
Pagu anggaran mencapai Rp 552 juta dengan waktu pembangunan kurang lebih tiga bulan. Konstruksi akan
dilaksanakan Mei hingga Agustus. Lalu ada Reception Facility yang akan dibangun dari Mei hingga September 2021 dengan pagu anggaran Rp 4,69 miliar.
Port Reception Facility merupakan fasilitas penampungan limbah sementara yang digunakan untuk menampung limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) berupa oli bekas, kain majun dan berbagai sisa proses operasional kantor seperti cartridge printer dan sebagainya.
Fasilitas ini dibangun atas dasar komitmen manajemen dalam menjalankan bisnis kepelabuhanan yang berwawasan lingkungan.
Sasaran pengembangan berikutnya yakni Bandara Hang Nadim.
“Bandara akan dikerjasamakan dengan Angkasa Pura I dan Incheon. Juni nanti tanda tangan. Saya hanya minta terminal 2 dibangun, dan terminal 1 diperbaiki. Kami minta pisahkan penumpang yang datang dan berangkat, sehingga tidak
bertumpuk lagi. 2024 nanti akan selesai. Saya minta selesai di akhir jabatan saya, agar tidak ada lagi masalah,” jelasnya.
Selanjutnya, yakni pengembangan Taman Danau Sekupang dan Taman Rusa Sekupang, serta jalur sepeda di Jalan RE Martadinata.
“Ketiganya harus dibangun untuk mendukung Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) yang akan segera menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan. 2022 harus selesai,” paparnya.
Taman Rusa Sekupang akan terintegrasi dengan Taman Danau Sekupang. Nanti akan dilengkapi dengan healing garden dan mini zoo. Proyek ini diestimasikan seluas 42 hektare.(jpg)