Sabtu, 20 April 2024

Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang Kontak Di Laut Bali, Ini Profilnya

Berita Terkait

batampos.co.id – Kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan dekat Bali. KRI Nanggala-402 diketahui merupakan satu dari lima kapal selam yang dimiliki Indonesia.

“Tadi subuh (hilang kontak) KRI Nanggala,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Julius Widjojono saat dikonfirmasi, Rabu (21/4).

Saat ini keberadaan kapal selam tersebut masih dicari oleh tim. Sejumlah KRI sudah dikerahkan di lokasi hilangnya kapal selam. “Didalami, karena (posisi) menyelam,” jelasnya.

Julius belum mau merinci ihwal hilangnya KRI Naggala-402 ini. Dia hanya memastikan di dalam KRI itu memuat prajurit. Informasi selanjutnya akan disampaikan melalui keterangan resmi. “Besok ada konpers di Bali,” pungkasnya kemarin.

KRI Nanggala-402 ini awalnya hendak mengikuti latihan penembakan di laut Bali, pada Kamis (22/4). Insiden hilang kontak ini diduga terjadi saat KRI Nanggala sedang melakukan gladi resik.

KRI Nanggala-402 merupakan kapal selam keluaran pabrik Howaldtswerke, Jerman, pada 1979. Kapal itu dibeli Indonesia pada pengadaan anggaran 1981. Saat itu, ada 2 unit pembelian kapal untuk menggantikan 11 dari 12 kapal selam yang sudah tidak dioperasikan.

KRI Nanggala-402 memiliki berat benaman 1.395 ton, dengan panjang 59,5 meter, lebar 6,3 meter, dan draft 5,5 meter. Kapal ini berkapasitas 34 orang, dengan kecepatan jelajah 21,5 knot. Kapal ini juga dilengkapi dengan persenjataan berupa torpedo SUT.

KRI Nanggala-402 dioperasikan oleh Komando Armada (Koarmada) II. Kapal ini tergolong dalam tipe 209/1300. Kapal ini termasuk salah satu yang banyak digunakan oleh banyak negara di dunia.

Pada 2002 lalu, KRI Nanggala-402 terlibat dalam latihan gabungan TNI AL-US Navy, CARAT-8/02. CARAT (Coorperation Afloat Readiness and Training) adalah bantuan latihan militer Amerika terhadap militer negara sahabat di Asia Tenggara. Latihan ini berlangsung di perairan Laut Jawa, Selat Bali dan Situbondo.

Kemudian pada 2015, KRI ini tergabung dalam Satuan Tugas Perisai Nusa-15 melaksanakan Operasi Siaga Tempur Laut meliputi pencegahan atau penangkalan dan penindakan pelanggaran wilayah perairan yuridiksi nasional Indonesia kawasan Timur dalam rangka mendukung Tupok TNI.(jpg)

Update