Jumat, 19 April 2024

Harapan Jokowi Pada Pendidikan Indonesia, Tidak Eksklusif

Berita Terkait

batampos.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan agar pendidikan di Indonesia dapat lebih inklusif, bukan eksklusif yang hanya memperhatikan kota-kota besar. Sementara kota kecil tidak disentuh lebih jauh.

“Pendidikan untuk semua, artinya inklusif sampai ke pinggiran sampai ke pelosok desa, pelosok Tanah Air,” jelasnya dalam Podcast Hardiknas 2021 Presiden Jokowi dan Mas Menteri Nadiem Makarim yang dikutip, Rabu (3/5).

Tapi bukan hanya inklusif saja, kualitas juga harus diperhatikan. “Pendidikan yang berkualitas, yang kompetitif, dua-duanya harus berjalan bersamaan. Ini kan yang saya tugaskan ke Mas Menteri (Nadiem Makarim), justru dengan sekarang ini ada pandemi terjadi percepatan digitalisasi,” imbuhnya.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim pun mengungkapkan bahwa saat ini kendala dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) sangat besar. Khususnya soal ketersediaan handphone, oleh karena itu pihaknya akan melakukan digitalisasi.

“Banyak kendalanya, banyak nggak punya HP banyak nggak punya koneksi internet yang kita melihat di dunia memang kualitas daripada pembelajaran itu ada penurunan,” tutur dia.

Meskipun begitu, ia juga melihat sisi positifnya, yakni para guru, anak didik serta orang tua yang semakin memanfaatkan platform digital dalam kesehariannya. “Ini menjadi suatu kesempatan emas bagi kita untuk mengikuti perkembangan itu dan menggunakannya untuk transformasi pendidikan hybrid,” tutur dia.

Jadi, ketika pembelajaran sudah kembali tatap muka, pemanfaatan digital akan tetap terjadi. “Nanti berbagai macam faktor teknologi akan meningkatkan kolaborasi antara guru, orang tua dan murid dengan cara-cara yang belum bisa kita prediksi, tapi kesempatan banyak sekali,” pungkas dia.(jpg)

Update