batampos.co.id – Perekonomian Kepri terus menunjukkan statistik pemulihan. Pada triwulan pertama 2021, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri mencatat pertumbuhan perekonomian Kepri berada di angka -1,19 persen. Persentase tersebut lebih baik dari triwulan keempat 2020 sebesar -4,46 persen.
”71,49 persen ekonomi Kepri ditopang industri pengolahan, konstruksi dan kegiatan pariwisata dengan total penyerapan tenaga kerja mencapai 67,40 persen,” kata Kepala BI Perwakilan Kepri, Musni Hardi, Minggu (9/5).
Lini usaha industri pengolahan yang memberikan kontribusi terbesar dalam perekonomian Kepri, konsisten tumbuh positif bahkan sejak pandemi melanda. Pertumbuhannya saat ini 7,33 persen dibandingkan dengan triwulan keempat 2020 sebesar 6,50 persen.
Selain itu, perbaikan ekonomi triwulan pertama 2021, terutama didorong oleh konsumsi rumah tangga, sejalan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dan peningkatan realisasi investasi swasta untuk meningkatkan kapasitas produksi berupa barang modal.
”Perbaikan juga dapat dilihat dari kenaikan ekspor yang didorong oleh kenaikan ekspor non migas yang cukup signifikan sebesar 20,19 persen (yoy). Sejalan dengan itu, impor mencatatkan kenaikan terutama didorong impor produk elektronik dan mesin,” paparnya.
Pertumbuhan ekonomi Kepri memang didorong oleh konsumsi rumah tangga dari sisi pengeluaran, hal tersebut bisa dilihat dari realisasi penarikan uang tunai pada Bulan Puasa dan menjelang Lebaran.
”Realisasi penarikan uang tunai Ramadhan/Idul Fitri tahun 2021, telah mencapai 85.7 persen atau sebesar Rp 1,44 triliun, ataa sudah lebih tinggi dari realisasi penarikan tahun lalu sebesar Rp 1,17 triliun,” pungkasnya.(*/jpg)