Kamis, 18 April 2024

Ustaz Tengku Zulkarnain di Mata MUI

Berita Terkait

batampos.co.id – Ustaz Tengku Zulkarnain meninggal dunia pada Senin (10/5) malam setelah diketahui mengidap Covid-19. Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya RS Prof Thabrani, Pekanbaru, Riau.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Waketum MUI) Anwar Abbas mengatakan bahwa kepergian Ustaz Tengku Zulkarnain betul mengejutkan dirinya. Di mana sebelumnya di 5 Mei lalu, dirinya pernah berkirim pesan WhatsApp (WA), ia pun menduga almarhum dalam keadaan sehat.

“Tapi malam ini takdir yang telah ditetapkan Tuhan sudah menimpa diri beliau karena seusai adzan maghrib dan waktu berbuka, beliau sudah dipanggil oleh Allah SWT karena Covid-19,” ujarnya kepada JawaPos.com, Selasa (11/5).

Di matanya, pendakwah kharismatik itu adalah seorang ulama, dai atau ustaz yang baik dan konsisten di jalur dakwah. Ia juga menyampaikan bahwa jalur pendakwah yang diambil adalah satu hal yang tentu tidak terbayang oleh teman-temannya sewaktu muda, karena almarhum di masa mudanya adalah seorang penyanyi dan pandai bermain musik.

“Tapi karena ketertarikan beliau dengan dunia dakwah maka dunia seni dan tarik suara tersebut boleh dikatakan beliau tinggalkan. Lalu beliau menempa diri dalam bidang keagamaan dan berdakwah ke mana-mana, tidak hanya ke daerah-daerah perkotaan di berbagai penjuru Tanah Air tapi juga ke pelosok-pelosok negeri yang terasing sekalipun yang harus beliau tempuh dengan menghadapi medan yang berat dan tidak mudah seperti jalan yang jelek atau gelombang laut yang besar karena harus berdakwah ke pulau. Bahkan di samping itu, beliau juga sering berdakwah ke berbagai negara,” ujarnya.

Ia mengira sudah lebih dari 20 negara yang Ustaz Tengku Zulkarnain kunjungi untuk kepentingan dakwah. Dalam berdakwah, almarhum dikenal sebagai seorang ustaz yang kalau bicara secara frontal dan apa adanya. Oleh karena itu banyak orang yang senang, tapi juga banyak orang yang tidak suka.

Sebagai punggawa MUI, yakni sebagai Sekjen dan Wasekjen, ia pun sering bertukar pikiran terkait isu terkini. Dalam kenangannya itu, ia menyimpulkan bahwa almarhum adalah seorang anak yang sangat sayang dan patuh sekali kepada ibu atau orang tuanya.

“Oleh karena itu dalam kesimpulan saya pak Tengku Zulkarnain ini adalah orang baik. Kepergian beliau telah membuat banyak orang bersedih karena merasa kehilangan sosok ulama ustaz dan dai yang mereka sayangi dan kagumi. Tetapi untuk diri beliau sendiri saya rasa kepergian beliau ini akan sangat-sangat menguntungkan bagi dirinya karena beliau meninggal di hari-hari mendekati usainya Bulan Suci Ramadan dan meninggal karena wabah Covid-19,” ujarnya.

“Untuk itu saya memohon dengan sangat kepada semua pihak agar dapat memaafkan dosa dan kesalahan beliau kalau ada agar kepergiannya menghadap Allah SWT benar-benar bersih dari dosa baik kepada Allah SWT maupun kepada sesama,” tandas dia.(jpg)

Update