batampos.co.id – Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam, Rafki Rasyid, mengapresiasi Badan Pengusahaan (BP) Batam mampu merealisasikan target investasi yang telah ditetapkan.
“Berkaitan dengan prestasi di atas, Apindo Batam memberikan apresiasi kepada BP Batam yang berhasil melampaui target investasi yang ditetapkan di masa Pandemi Covid-19 ini,” ujarnya, Rabu (12/5/2021).
Rafki mengatakan, tidak mudah merealisasikan investasi di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu seperti sekarang ini.
Menurutnya, hal ini merupakan pertanda akan bangkitnya ekonomi Batam setelah terpuruk akibat Pandemi.
“Dengan kembali naiknya investasi maka secara makro pertumbuhan ekonomi akan terkerek naik memasuki zona positif setelah sempat mengalami resesi beberapa triwulan belakangan ini,” jelasnya.
Pihaknya berharap prestasi BP Batam tersebut bisa terus ditingkatkan lagi di masa mendatang.
Karena lanjutnya, dari sisi pengeluaran, investasi bagi Batam paling penting mengalahkan kontribusi pengeluaran rumah tangga untuk pertumbuhan ekonomi.
“Dengan menjaga investasi bisa terus tumbuh positif maka saya yakin pertumbuhan ekonomi Batam dan Kepri akan kembali positif,” tuturnya.
Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Dendi Gustinandar, mengatakan, Tahun 2020 merupakan tahun tantangan untuk seluruh negara di dunia.
Tercatat, hanya China dan Vietnam yang berhasil membukukan pertumbuhan ekonomi positif.
Sedangkan untuk ratusan negara lainnya, justru membukukan hasil yang sebaliknya.
Demikian halnya dengan Batam yang pada Tahun 2020 menyentuh angka pertumbuhan -2,55 persen.
“Walaupun angka itu masih lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau, tapi tetap masih menjadi tantangan bagi Batam yang merupakan daerah investasi dengan status FTZ,” ujarnya.
Selama masa pandemi berlangsung, BP Batam kemudian mengambil beberapa langkah strategis untuk terus meningkatkan daya saing Batam sebagai kawasan tujuan investasi internasional dan nasional.
“Beberapa prioritas pembangunan infrastruktur, seperti Bandara Hang Nadim, Pelabuhan Batu Ampar dan infrastruktur jalan, ditingkatkan dengan cepat,” jelasnya.
“Kami juga terus meningkatkan hubungan dengan para investor internasional dengan meningkatkan kegiatan pemasaran yang efektif, melalui platform digital dan membuka Kantor Hubungan Ekonomi Internasional di Singapura,” katanya lagi.
Seluruh usaha tersebut berbuah manis saat BP Batam mampu melampaui total target Investasi dari yang semula ditargetkan Rp14,6 triliun mampu tercapai hingga Rp22,3 triliun atau 152% dari target 2020.
“Penanaman Modal Asing (PMA) berhasil mencapai Rp9,3 triliun. Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berhasil unggul mencapai Rp13 triliun. Ini tentu melebihi ekspektasi kita semua,” kata Dendi.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Direktorat Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal BP Batam, dari data Realisasi investasi PMA berdasarkan negara pada 2020 masih dipimpin oleh negara Singapura dengan nilai investasi USD360,4 juta dan 867 proyek.
Kemudian Luxembourg dengan nilai investasi USD140,7 juta dan 15 proyek, dan di posisi ketiga adalah Jerman dengan nilai investasi USD26,6 juta dan 25 proyek.
“Total dari 34 negara yang berinvestasi di Batam, nilai investasinya sebesar USD643 juta dan 1.714 proyek. Ini harus kita jaga dan tingkatkan, agar capaian realisasi investasi di tahun 2021 semakin baik,” kata Dendi.
Sedangkan realisasi investasi PMDN berdasarkan sektor pada 2020, sektor Industri Kimia dan Farmasi merupakan penyumbang utama capaian realisasi investasi dan di posisi pertama dengan nilai investasi sebesar Rp4,2 triliun dan 33 proyek.
“Kemudian disusul oleh sektor Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran. Nilai investasinya Rp3,4 triliun dan 124 proyek. Lalu di posisi ketiga sektor Pertambangan dengan nilai investasi Rp2,6 triliun dan 20 proyek. Untuk jumlah proyek terbanyak adalah sektor Perdagangan dan Reparasi dengan jumlah proyek 1.119,” lanjut Dendi.
Ia menambahkan, dengan meningkatnya realisasi investasi PMA, menunjukkan optimisme negara asing untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya Batam.
Ini juga sekaligus menjadi pertanda kondusivitas iklim investasi di Batam yang baik.
“Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, didapati realisasi investasi asing Kota Batam mulai dari Tahun 2016-2020 mencapai angka USD2,78 miliar dan 4.369 proyek. Kita harapkan ini dapat meningkat di Tahun 2021,” kata Dendi.(*/esa)