batampos.co.id – Warga Dusun Paponan, Desa Bejen Kecamatan Bajen, Temanggung, Jawa Tengah, geger. Mereka dikejutkan dengan penemuan mayat bocah perempuan berusia tujuh tahun pada Minggu malam (16/5). Mayat itu diketahui bernama Aisyah.
Aisyah diduga dibunuh oleh kedua orang tuanya. Lantas, untuk menutupi perbuatan mereka, mayat Aisyah disimpan di dalam rumah yang berlokasi di Dusun Paponan, Desa Bejen Kecamatan Bajen, Temanggung.
Sebagaimana dilaporkan Jawa Pos Radar Semarang, saat ditemukan mayat Aisyah sudah mengering dan tinggal kulit serta tulang. Diduga umur mayat yang sudah hancur itu sudah tersimpan selama empat bulan.
“Minggu malam (16/5) pukul 23.30, Polsek Bejen mendapat laporan tentang penemuan mayat di Dusun Paponan. Mayat tersebut perempuan berinisal A umur 7 tahun. Saat ini kami sudah mengamankan empat orang untuk diperiksa,” ujar Kapolres Temanggung AKBP Benny Setyowadi seperti dikutip dari Jawa Pos Radar Semarang, Selasa (18/5).
Adapun keempat orang itu adalah Marsidi, 42; dan Suwarthinah, 38; warga Dusun Kaponan; Haryono, 56 warga Dusun Saren, Bejen; dan Budiono, 43, warga Dusun Demangan, Bejen. Marsidi dan Suwarthinah merupakan kedua orang tua Aisyah. Sedangkan Haryono dan Budiono rekan dari kedua orang tua Aisyah.
“Untuk penyebab meninggalnya sedang kami dalami. Hari ini (Senin, red) sedang kami otopsi,” kata AKBP Benny Setyowadi.
Berdasar laporan keterangan yang didapatkan Jawa Pos Radar Semarang di tempat kejadian perkara (TKP), rumah Marsidi tampak sepi dan sudah terpasang garis polisi.
Maryanto, adik Marsidi menuturkan bahwa kejadian itu sangat tidak disangka. Apalagi kejadian meninggalnya Aisyah ditutupi Marsidi sejak empat bulan lalu.
Berdasar pengakuan Marsidi kepada Maryanto, Aisyah berada di rumah kakeknya di Dusun Congkrang, Bejen. “Dia (Marsidi) mengatakan kalau korban Aisyah tidak mau diajak pulang dan berada di rumah kakeknya. Awalnya saya tidak curiga dengan kakak saya,” kata Maryanto.
Namun kecurigaan itu muncul dan puncaknya pada hari raya Idul Fitri pekan lalu. Ketika itu, Maryanto bersama keluarga berniat menjenguk Aisyah di rumah kakeknya di Dusun Selingkung, Desa Congkrangan.
Namun, di sana Maryanto tidak menemukan korban Aisyah. Sang kakek pun bingung. Lantas sang kakek mendesak Marsidi untuk menunjukkan di mana keberadaan Aisyah. Ternyata sudah menjadi mayat.
Akhirnya, Minggu malam (16/5) kepala desa serta ketua RW setempat datang ke rumah Marsidi dan menemukan mayat korban Aisyah dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Bejen.(jpg)