batampos.co.id – Langit Gaza terang benderang sebelum kemarin subuh. Sebab, puluhan bom dijatuhkan tentara Israel ke wilayah yang dikontrol Hamas tersebut. Serangan itu mematikan jaringan listrik dan merusak ratusan bangunan. Versi Israel, mereka telah menghancurkan rumah sembilan komandan Hamas dan terowongan bawah tanah di sepanjang Jalur Gaza.
Beberapa lembaga HAM meminta Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) menentukan serangan udara Israel yang menghancurkan gedung Al Jalaa sebagai kejahatan perang. Gedung 13 lantai yang menjadi kantor media internasional Al Jazeera dan Associated Press itu rata dengan tanah setelah dibom Israel Sabtu (15/5).
’’Sengaja menjadikan media sebagai target adalah kejahatan perang,’’ tegas Sekjen Reporters without Borders Christophe Deloire kemarin.
Di sisi lain, sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), memblokir resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB untuk kali ketiga pada Minggu (16/5). Resolusi itu seharusnya berisi kecaman atas serangan Israel dan desakan agar negara Yahudi tersebut menghentikan serangan ke Gaza. Israel dan Hamas juga diminta melakukan gencatan senjata.
Meski tahu pertempuran Hamas dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tidak seimbang, tetap saja AS mendukung penuh sekutunya. ’’Israel punya hak untuk melindungi diri,’’ ujar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebagaimana dikutip Al Jazeera.
Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam keras agresi militer Israel. Organisasi terbesar Islam di Indonesia itu juga memberikan dukungan kepada Palestina untuk menjadi negara yang merdeka. Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua PBNU Said Aqil Siroj di kantor Kedutaan Besar Palestina, Jakarta, tadi malam (17/5).
Said Aqil datang didampingi Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini. Dia ditemui langsung oleh Duta Besar Palestina untuk RI Zuhair Al Shun. Dalam kesempatan itu, keduanya hanya berbincang sejenak dan langsung menyampaikan pernyataan sikap bersama.
Said Aqil menyatakan, pihaknya meminta agresi tersebut segera dihentikan. ”Ini merupakan tragedi kemanusiaan yang tidak bisa dibiarkan dan ditoleransi,” ujarnya.
Agar bantuan kemanusiaan bisa segera masuk, PBB dan organisasi internasional didesak dapat melakukan upaya cepat guna tercapai gencatan senjata. Said Aqil juga meminta pemerintah Indonesia menggalang dukungan untuk mewujudkan kedaulatan Palestina. Sekaligus mengakhiri konflik kemanusiaan berkepanjangan dan menciptakan perdamaian.
”Sejak muktamar ke-13 di Menes, Banten, pada 1938, Nahdlatul Ulama menyatakan dukungan atas kemerdekaan dan kedaulatan Palestina,” tuturnya.
Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk RI Zuhair Al Shun menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia. Dia meminta Indonesia konsisten dengan sikap menolong Palestina. Zuhair menyatakan bahwa masyarakat Palestina akan berjuang mempertahankan Jerusalem dan kompleks Al Aqsa dari pendudukan Israel.(jpg)