Senin, 25 November 2024

Keraguan Menurun, 80,8 Persen Responden Mau Divaksin Covid-19

Berita Terkait

batampos.co.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan, berdasarkan hasil survei tingkat kedisiplinan penerapan protokol kesehatan dan tingkat kesediaan masyarakat dalam mengikuti program vaksinasi Covid-19, sebanyak 80,8 persen bersedia menerima vaksin Covid-19.

”Data yang akurat sangat penting dalam upaya penanggulangan Covid-19 dan formulasi kebijakan yang tepat untuk vaksin Covid-19. Karenanya kami sangat senang melihat laporan yang positif dari Covid-19 Symptom Survey yang menyatakan bahwa keraguan masyarakat untuk mendapatkan vaksin telah menurun dari 28,6 persen menjadi 19,2 persen selama periode Januari-Maret 2021 ini,” kata Sekretaris Jenderal, Kementerian Kesehatan Oscar Primadi dalam keterangannya, Minggu (16/5).

“Hal ini menunjukkan bahwa program kami untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksin ini berjalan dengan baik dan semakin tinggi pula motivasi masyarakat untuk bersama-sama memutus rantai penularan Covid-19,” sambungnya.

Oscar menuturkan, Covid-19 Symptom Survey ini dijalankan oleh Program Gabungan Metodologi Survei University of Maryland dengan kemitraan bersama Facebook, pada 10 Januari hingga 31 Maret 2021.. Pengumpulan data survei dilakukan oleh University of Maryland dengan mengedepankan dan menjaga privasi semua responden.

Selain responden dari Indonesia, orang-orang dari 200 negara dan negara bagian juga turut berpartisipasi dalam survei yang dilakukan diluar platform Facebook ini. Dia menyebut, survei tersebut dilakukan dengan mengedepankan privasi koresponden dan merupakan salah satu survei yang dilakukan untuk membantu upaya penanggulangan Covid-19.

Laporan Survei Gejala Covid-19 untuk Indonesia ini menganalisis data dari 178.988 responden dalam periode 10 Januari 31 Maret 2021. Temuan dari survei ini memberikan rincian demografis dari keraguan vaksin Covid-19 yang dilaporkan sendiri, alasan keraguan, sumber informasi terpercaya, dan perilaku utama seperti pemakaian masker dan jarak sosial di negara ini.

”Sebagai salah satu survei vaksin COVID-19 terbesar di Indonesia, luasnya hasil dari survei ini sangat berharga seiring dengan upaya kami untuk mengatasi dampak terburuk pandemi ini bagi masyarakat Indonesia dan memastikan ketersediaan vaksin bagi semua melalui intervensi berbasis bukti,” ucap Oscar.

Berdasarkan hasil survei, keraguan melaksanakan vaksinai Covid-19 ada beberapa kategori, 49,2 persen mengkhawatirkan efek samping dan 34,9 persen ingin menunggu dan melihat situasi dulu sebagai alasan utama keraguan

“Dari kelompok demografis utama, keragu-raguan vaksin di Indonesia paling bervariasi antar kelompok umur. Secara khusus, kelompok usia termuda adalah kelompok yang paling ragu akan vaksin, dengan kelompok usia 18-24 tahun sebesar 20,9 persen dan usia 25-34 tahun sebesar 21,4 persen,” ungkap Oscar.

Selain itu, jika dibandingkan antar provinsi, Riau dan Sumatera Selatan memiliki keragu-raguan vaksin tertinggi di antara kelompok usia 18-24 tahun masing-masing sebesar 32,1 persen dan 31,7 persen. Sedangkan Banten dan Bali memiliki keragu-raguan vaksin yang paling rendah di antara kelompok usia ini masing-masing sebesar 14,8 persen dan 13,3 persen.

Sementara itu, pada Maret 2021 sebanyak 86 persen orang Indonesia yang disurvei melaporkan selalu atau sebagian besar mengenakan masker saat berada di depan umum. Penggunaan masker tertinggi di Bali 92 persen dan terendah Aceh 72 persen.

“Pada bulan Maret, lebih banyak orang Indonesia melaporkan melakukan kontak langsung dengan orang yang tidak tinggal bersama mereka dibandingkan dengan bulan Februari, naik sedikit, meskipun secara statistik signifikan, dari 36 persen menjadi 38 persen,” pungkasnya.(jpg)

Update