Senin, 2 Desember 2024

Ustad Selundupkan Sabu-sabu 1 Kg dari Aceh

Berita Terkait

batampos.co.id – ME,37, Warga Dompu yang diduga menjadi pengendali penyelundup sabu dari Aceh berhasil diamankan Tim Ditresnarkoba Polda NTB, Sabtu (29/5). Pria yang akrab disapa Ustad alias Eng alias Oo ditangkap, usai pihak kepolisian meringkus jaringannya.

“Kita tangkap pengendalinya itu di wilayah Lombok Timur,” kata Dirresnarkoba Polda NTB Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, Minggu (30/5) dikutip dari Lombok Pos.

Penangkapan terhadap mantan guru ngaji tersebut dilakukan berdasarkan hasil pengembangan atas penangkapan tiga orang di salah satu hotel di Senggigi, Jumat (28/5). Yakni, berinisial EDL, 32 tahun asal Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten; YZ, 23 tahun dan IZ, 22 tahun asal Kabupaten Sumbawa.

Diketahui, EDL bertindak sebagai pengantar barang dari Aceh. Dia berangkat disuruh seseorang mengirimkan sabu ke NTB. EDL terbang dari Aceh transit Jakarta dan ke Surabaya. Dari Surabaya dia masuk ke NTB menggunakan jalur darat.

Sesampainya di Mataram, EDL bertemu dengan YZ dan IZ di Hotel. Dari hasil penggeledahan, ditemukan 5 bungkus sabu berukuran besar di dalam bantal tempatnya menginap. Total berat brutonya 1 kilogram.

Helmi menerangkan, Ustad memiliki jaringan Aceh setelah dikenalkan temannya. Ustad mengatur proses pemesanan, pengiriman, hingga penyaluran. “Jika ada yang memesan sabu di atas 1 ons, bisa melalui Ustad ini,” terangnya.

Saat ini, polisi masih melakukan pendalaman. Memburu pemodal yang juga sekaligus sebagai bandar di wilayah Sumbawa. “Kita masih terus kembangkan mencari siapa penyedia anggarannya,” ungkapnya.

Ustad tersebut merupakan residivis. Dia sudah dua kali keluar masuk penjara. “Sekarang kita tangkap setelah perannya diketahui sebagai pengendali penyelundupan sabu satu kilogram,” kata dia.

Atas perbuatannya, Ustad dijerat pasal 114 dan atau pasal 112 dan atau pasal 132 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman hukumannya 20 tahun penjara. “Kita jerat dengan pasal 132 karena ada pemufakatan jahat,” terangnya.(jpg)

Update