Sabtu, 28 Desember 2024

Gubernur Kepri dan Ketua MPR Bahas Pembangunan Kepri

Berita Terkait

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo dan Ketua IMI Kepri, Usep RS, saat meninjau lokasi lahan untuk pembangunan sirkuit balap bertaraf internasional di kawasan Nongsa, Kota Batam. Foto: Pemko Batam untuk batampos.co.id

batampos.co.id – Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, meminta pemerintah daerah di Kepri, baik di tingkat kabupaten/kota atau provinsi untuk mempermudah perizinan investasi. Tujuannya, agar ekonomi Kepri cepat bangkit setelah terdampak pandemi Covid-19. Hal ini ditegaskan pria yang akrab disapa Bamsoet saat kunjungan kerja ke Kabupaten Bintan dan Kota Batam, Kamis (3/6) dan Jumat (4/6).

Selain membahas soal perizinan investasi, Bamsoet bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, juga membahas program pembangunan di Kepri. Sektor pariwisata dan olahraga mendapat perhatian serius. Bahkan, Bamsoet dan Ansar meninjau beberapa titik kawasan wisata Lagoi seperti Bintan Track Gokart, Lagoi Bay, MV. Doulos, Treisure Bay, dan Banyan Tree pada Kamis (3/6) petang. Kamudian Jumat pagi baru bertolak ke Batam, meninjau lokasi sirkuit di Nongsa.

Kepada Bamsoet, Ansar memaparkan rencana-rencana pembangunan infrastruktur, tumbuhnya kawasan ekonomi khusus, dan pertumbuhan industri, serta upaya-upaya menggeliatkan kembali sektor pariwisata. “Insya Allah, ini semua untuk Kepri semakin maju,” kata Ansar, di Lagoi.

Ansar juga memaparkan progres pembangunan Jembatan Batam-Bintan kepada Ketua MPR. Termasuk bagian yang menjadi tanggung jawab Kepri, pusat, dan KPBU (Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha). Dari pemerintah pusat, akan ada kucuran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan trace jembatan dari Batam, tepatnya dari kawasan Kabil ke Pulau Tanjungsauh yang panjangnya sekitar 2 kilometer.

Sementara untuk trace dari Tanjungsauh ke Pulau Bintan, dilakukan melalui KPBU. Sejumlah investor sudah melirik dan Ansar yakin semuanya selesai sesuai jadwal.

Ansar juga yakin, jika sudah selesai, Jembatan Batam-Bintan akan mendukung long of stay (lama tinggal) wisatawan di Kepri yang semakin lama. Jika selama ini tiga hari, ke depan bisa lima hari, terlebih Batam dan Bintan sudah terkoneksi lewat jembatan.

”Semua ini sedang dalam proses. Ini kita karyakan dengan pola-pola ekonomi khusus supaya nilai ekonomis tetap terjaga dan tetap memberikan efek ekonomi yang tinggi,” kata mantan angota DPR RI ini. Menurut Ansar, semua menjadi pusat pertumbuhan di Kepri. Juga akan menjadi daya ungkit pertumbuhan ekonomi ke depan.

Sementara itu, Bamsoet mengapresiasi atas upaya-upaya Kepri yang terus mengupayakan menumbuhkan ekonominya di tengah pandemi Covid-19 dengan berbagai program pembangunan dan kawasan ekonomi khusus.

”Negara kita sangat terbuka bagi investor. Sekarang ini bagaimana membuat kita seksi agar dilirik. Yang pertama keamanan harus stabil, kemudian kepastian hukum harus jelas. Inilah yang mendorong Presiden untuk memiliki undang-undang baru yang merangkum semua, yaitu Omnibus Law,” ungkap Bamsoet.

Persoalan jembatan, Bamsoet menuturkan, merupakan ambisi pemerintah hari ini dengan membangun banyak jembatan. Termasuk menghubungkan Sumatra dan Jawa yang mungkin dua kali lipat panjang dari Jembatan Batam-Bintan.

”Kami juga memikirkan kesinambungan pembangunan, sehingga perlu kembali ke pokok-pokok haluan negara,” tuturnya. (*/jpg)

Update