Sabtu, 20 April 2024

Penumpang Keluhkan Layanan GeNose di Bandara Hang Nadim, Penyebabnya…

Berita Terkait

batampos.co.id – Sejumlah calon penumpang mengeluhkan layanan tes GeNose di Bandara Hang Nadim Batam.

Pasalnya, calon penumpang yang akan berangkat pagi atau penerbangan peswat pertama, tidak bisa menggunakan layanan tes GeNose lantaran petugas GeNose belum datang.

”Kami terbang pukul 07.00 WIB. Sementara hingga pukul 06.20 WIB, petugas GeNose belum juga datang. Belum lagi nanti  pengecekannya, sudah pasti terlambat,” ujar Anton, warga Tiban, Sekupang, yang mengaku kesal saat berada di bandara, Minggu (12/6/2021) seperti yang diberitakan Harian Batam Pos.

Seharusnya, kata dia, para petugas yang melayani tes GeNose sudah datang sebelum keberangkatan pertama pesawat.

Sehingga, calon penumpang yang akan berangkat tak perlu menunggu bahkan antre panjang di depan alat pemeriksaan GeNose di bandara.

Calon penumpang pesawat antre menunggu petugas layanan tes Genose di Bandara Hang Nadim, Minggu (13/6/2021). Foto: Tumbur untuk Batam Pos

”Bisa dilihat antreannya panjang sekali. Kalau ini ditunggu, bisa-bisa ditinggal pesawat,” sambung pria 45 tahun tersebut.

Hal senada juga dikatakan Aprilia, calon penumpang pesawat lainnya. Menurutnya, tes GeNose dipilih masyarakat karena harganya yang relatif terjangkau dibanding rapid test antigen maupun PCR.

”Saat kami bertanya, malah dibentak. Petugasnya belum datang, sementara kami sudah mau terbang,” sesal Aprilia.

Anggota Komisi III DPRD Batam, Tumbur Hutasoit, menyesalkan hal tersebut.

Tes GeNose, katanya, disiapkan pemerintah guna membantu masyarakat yang berangkat ke luar daerah dengan harga yang terjangkau.

”Bisa saja orang pilih tes antigen, tapi kan harganya Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu. Kalau GeNose kan hanya Rp 40 ribu. Guna meringankan masyarakat, dibuatlah Genose ini. Kalau petugasnya seperti ini, berarti sama saja mereka tak melaksanakan arahan pemerintah,” kata Tumbur.

Seharusnya, sambung dia, petugas harus paham dengan jadwal keberangkatan pesawat.

Misalnya, jika pesawat pagi itu pukul 06.00 WIB, petugas sudah harus standby di bandara sekitar pukul 04.30 WIB. Sehingga, para penumpang dapat terlayani dengan baik.

”Saya kebetulan mengantar keluarga ke bandara, pesawat
berangkat pukul 07.00 WIB. Tapi pukul 06.20 WIB, petugas
GeNose tak kunjung datang. Sementara penumpang yang
akan GeNose kian banyak,” sesalnya.

Tumbur menegaskan, petugas GeNose dan pihak bandara seharusnya lebih profesional dalam melayani masyarakat.

”Jangan hanya sekadar memberikan informasi bahwa di bandara sudah ada tes Genose dengan harga Rp 40 ribu, tapi petugasnya
enggak ada, sama saja bohong,” sesalnya.

Tumbur menambahkan, jangan sampai pelayanan tes GeNose ujungnya malah merugikan calon penumpang.

Itu terjadi misalnya ada yang memakai tes GeNose karena lebih terjangkau, tapi malah ditinggal pesawat karena layanannya telat.

Pasalnya, ujar dia, kondisi ini sudah pernah terjadi dan bahkan penumpang itu harus membeli tiket pesawat yang baru.

”Ada yang lapor ke saya, mereka ditinggal pesawat. Jadi artinya, layani masyarakat dan calon penumpang itu dengan baik,” ujarnya.

Sementara itu, General Manager BUBU Hang Nadim Batam, Benny Syahroni, mengatakan, pihaknya berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

”Kami terus berkoordinasi dengan RSBP (Rumah Sakit Badan Pengusahaan) Batam tetang pelayanan rapid antigen dan GeNose di Bandara Hang Nadim, sekarang baru melayani dari pukul 6.00-18.00 WIB setiap harinya,” katanya.

Sementara itu, RSBP Batam selaku pihak yang menyediakan layanan tes GeNose di Bandara Hang Nadim Batam, belum dapat dimintai keterangan terkait hal ini.(jpg)

Update