Kamis, 25 April 2024

2 Hari, 416 Positif dan 15 Warga Batam Meninggal Karena Covid-19

Berita Terkait

batampos.co.id – Kasus Covid-19 di Kota Batam semakin mengkhawatirkan. Tercatat, sepanjang dua hari ini, Sabtu dan Minggu (26-27/6), sebanyak 15 orang warga Batam meninggal dunia akibat Covid-19. Sementara 416 orang lainnya terkonfirmasi positif terpapar Covid-19.

Ketua Bidang Kesehatan Gugus Tugas Pengendalian Covid-19 Kota Batam, dr Didi Kusmarjadi, SPoG, mengatakan, lonjakan kasus dalam dua hari tersebut merupakan jumlah kasus tertinggi kedua sejak pandemi Covid-19 melanda. ”Iya, lonjakan kasus tertinggi. Ada 15 orang meninggal sepanjang dua hari ini, 416 orang terkonfirmasi positif,” ujarnya, Minggu(27/6).

Dia menyebutkan, pada Sabtu (26/6) ada 271 warga Batam terkonfirmasi positif dan 5 orang meninggal dunia. Kemudian, Minggu (27/6) sebanyak 145 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan 9 orang meninggal dunia.

”Setiap hari dari mereka yang positif, lagi-lagi didominasi bergejala, sehingga potensi meninggal juga terbilang tinggi,” tuturnya.

Dengan penambahan kasus ini, maka jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Batam telah mencapai 12.946 orang. Dimana, 283 orang di antaranya meninggal dunia akibat Covid.

Pasien yang dirawat juga terus bertambah. Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam, sebanyak 1.687 masyarakat Batam menjalani perawatan. ”Pasien sembuh juga bertambah 147 orang dengan rasio tingkat kesembuhan akumulasi 84,78 persen,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Batam itu.

Disinggung mengenai tingginya kasus positif dan kematian akibat Covid-19 Kota Batam, Didi menjawab, karena adanya varian baru yang disebut sangat cepat menular. Bahkan, 15 detik warga yang tidak memakai masker akan langsung atau sudah bisa tertular. ”Ya, varian baru asal Inggris dan India ini sangat cepat menular,” terangnya.

Sementara bila melihat tingginya kasus kematian, menurut Didi, karena sebagian besar pasien yang meninggal ini memiliki penyakit bawaan atau komorbid. Dimana, mereka dengan komorbid akan mengalami gejala lebih berat seperti gejala sesak napas yang berakibat gagal napas.

”Yang memiliki komorbid juga banyak, makanya banyak yang meninggal,” ujarnya.

Komorbid adalah penyakit penyerta yang dialami pasien. Seseorang yang memiliki komorbid disebut berisiko mengalami kondisi parah saat terinfeksi virus corona. Dikutip dari Britannica, penyakit komorbid adalah suatu penyakit yang muncul secara bersamaan saat seseorang sedang sakit.

Contohnya, seseorang yang sebelumnya memiliki penyakit paru kemudian terinfeksi virus corona, maka risiko sakitnya bisa jadi lebih parah dan bisa berdampak kematian. (*/jpg)

Update