batampos.co.id – Pemko Batam akan segera melaksanakan penyuntikan dosis pertama kepada anak berusia 12-18 tahun. Pemberian vaksin ini merupakan langkah antisipasi dalam pengendalian Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi, mengatakan, pihaknya menyiapkan kuota 100 ribu dosis vaksin bagi usia 12-18 tahun.
Kini pihaknya masih menunggu jadwal pelaksanaan. Rencananya vaksinasi akan digelar di sekolah. Dinas Pendidikan Batam masih membahas terkait teknis pelaksanaan, karena mereka masih libur dan belajar dari rumah atau school from home (SFH).
”Intinya kami sudah siap jalan, vaksinator dan tim medis sudah disiapkan dan kuota dosis vaksin juga. Tinggal Sekda dan Disdik siang ini merapatkan mengenai jadwalnya,” terang Didi melalui sambungan telepon, Jumat (2/7/2021) seperti yang diberitakan Harian Batam Pos.
Spesialis dokter kandungan ini menyebutkan, total dosis vaksin yang disiapkan oleh Dinkes berpatokan terhadap data yang sebelumnya telah diterima dari Dinas Kependudukan Kota Batam.
Adapun rinciannya; usia 12-13 tahun sebanyak 23.819 orang, usia 13-14 tahun sebanyak 22.997, usia 14-15 tahun sebanyak 21.395 orang, usia 15-16 tahun sebanyak 20.254 orang, usia 16-17 tahun sebanyak 19.706 orang, dan usia 17-18
tahun sebanyak 10.200 orang.
”Dari data Disduk yang kami dapat total ada 100 ribu lebih,” jelasnya.
Pelaksanaan vaksinasi bagi remaja ini akan dilakukan bertahap, dan mengambil lokasi di masing-masing sekolah. Hal ini bertujuan mencegah terjadinya penumpukan.
”Jadi, nanti tinggal diumumkan saja oleh pihak sekolah. Per kelas dilaksanakan di hari
apa dan jam berapa. Per hari juga kami target agar bisa melakukan vaksinasi hingga
10 ribu,” tegasnya.
Pihaknya hanya akan menggunakan vaksin Sinovac, dengan alasan memiliki efek yang lebih ringan apabila dibandingkan dengan jenis vaksin lainnya.
Walau demikian, Didi juga mengingatkan bahwa pelaksanaannya diawali dengan screening dan pengecekan kondisi tubuh.
Untuk itu, Didi juga mengimbau agar orangtua dan siswa penerima vaksin jujur apabila memiliki riwayat penyakit bawaan, guna penanganan lebih lanjut pascavaksinasi.
”Karena usia mereka masih sangat muda, diharapkan tidak ada efek yang ditimbulkan, dan hal yang menjadi kendala dalam proses vaksinasi usia pelajar ini,” tutupnya.(jpg)