Jumat, 29 Maret 2024

347 Warga Batam Terserang Demam Berdarah

Berita Terkait

batampos.co.id – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) juga harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

Pasalnya, sampai pertengahan Juli 2021 ini, tercatat sebanyak 347 kasus DBD terjadi di Kota Batam. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2020 lalu yang sebanyak 341 kasus.

“Hampir seluruh kecamatan di Batam terdapat kasus DBD,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Kamis (15/7/2021).

Sementara bila melihat data tahun sebelumnya, sambung dia, Kecamatan Batam Kota masih menjadi kecamatan dengan kasus tertinggi.

Kasus DBD tergolong fluktuatif. Namun, saat musim hujan, kejadian penyakit DBD biasanya meningkat.

Pada musim hujan, populasi nyamuk aedes aegypti akan meningkat karena telur yang belum menetas akan menetas ketika habitat perkembangbiakannya mulai tergenang air hujan.

Kondisi tersebut akan meningkatkan populasi nyamuk sehingga dapat menyebabkan peningkatan penularan penyakit DBD.

“Kelangsungan hidup nyamuk aedes aegypti akan lebih lama bila tingkat kelembaban tinggi selama musim hujan, sehingga masyarakat harus lebih waspada pada saat memasuki musim hujan,” ungkap Didi.

Berbagai upaya terus dilakukan Dinas Kesehatan Batam untuk penanganan kasus DBD ini.

Salah satunya, dengan memberikan penyuluhan ke masyarakat, sampai peran juru pemantau jentik (jumantik) dengan programnya ‘gerakan 1 rumah 1 jumantik’.

“Kita aktifkan kembali gerakan 1 rumah 1 jumantik,” kata Didi.

Adapun, tugas para jumantik menjadi mitra puskesmas dalam
mencegah dan menurunkan angka penyakit DBD.

Selain itu, kader ini juga bertugas untuk memantau kondisi lingkungan sekitar dari penyebaran penyakit melalui kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Didi mengimbau masyarakat berperan aktif mencegah DBD, dengan cara lebih peduli terhadap lingkungan.

Misalnya, membersihkan tempat-tempat yang kotor dan kumuh serta menggalakkan program 3M plus.

“3M Plus yaitu menguras, mengubur, dan menutup wadah yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, serta menambah alat pelindung tambahan agar terhindar dari gigitan nyamuk,” pungkas Didi.(jpg)

Update