Rabu, 24 April 2024

ABK Kapal Roro Dilarang Turun Saat Sampai Tujuan, Ini Alasannya…

Berita Terkait

batampos.co.id – PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Batam tetap mengoperasikan kapal roll on roll off (roro) selama Pemberlakuan PPKM darurat di Batam.

Walaupun begitu, ada perubahan intensitas dan jadwal pelayaran. General Manager PT ASDBP Batam, Ardian, mengatakan, untuk rute Telagapunggur, Batam, ke Tanjunguban, Bintan, biasanya melayani lebih dari 11 pelayaran.

Tapi kini, hanya lima pelayaran setiap harinya.

“Kurang lebih, kapal berangkat setiap 1,5 jam,” kata Ardian, Minggu (18/7/2021).

Sementara itu untuk rute Batam ke Sei Lari, Riau dan Kualatungkal, Jambi tetap beroperasi. Namun, kendaraan yang diprioritas untuk diseberangkan adalah yang membawa bahan pokok atau logistik lainnya.

Namun, terkadang kapal tidak berlayar sesuai jadwalnya. Ardian mengatakan, beberapa kali berlayar, jumlah kendaraan yang dibawa hanya satu unit.

Sehingga tidak sesuai dengan biaya operasional. Sehingga keberangkatan ditunda hingga jadwal selanjutnya.

Ardian mengaku bahwa tak mesti jumlah kendaraan harus banyak.

“Pernah kami cuma bawa empat kendaraan saja, tapi sesuai dengan biaya operasional. Kami tetap memberikan pelayanan seoptimal mungkin, sesuai arahan kadishub provinsi,” ucapnya.

Selama PPKM darurat, ada beberapa perubahan aturan. Ardian mengatakan ke Tanjunguban, biasanya hanya menggunakan genose.

Tapi kini, wajib membawa dokumen negatif Covid-19 berdasarkan pemeriksaan rapid test Antigen.

“Kadang banyak menanyakan, harga tiket cuman segini. Tapi antigennya jauh lebih mahal. Kami memberikan pengertian ke masyarakat, bahwa semua ini demi menurunkan angka Covid-19,” tuturnya.

Dampak PPKM darurat, jumlah penumpang jauh berkurang. Namun, ia mengatakan bahwa hal ini tidak menjadi permasalahan bagi ASDP.

Ia berharap dengan usainya PPKM darurat, dapat menurunkan kasus Covid-19. Sehingga Batam maupun Kepri normal kembali.

“Kami pun meminta para ABK (anak buah kapal) tidak turun saat sampai daerah tujuan. Keperluan mereka, dapat di handle oleh orang darat (di pelabuhan).  Hal ini demi meminimalisir terjadinya kontak,” ungkap Ardian.(jpg)

Update