Kamis, 25 April 2024

ATB Pastikan Ikut Lelang SPAM Batam, Daftar di Hulu dan Hilir

Berita Terkait

batampos.co.id – Tender kerjasama operasi dan pemeliharaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam tampaknya menarik minat sejumlah perusahaan besar, termasuk PT Adhya Tirta Batam (ATB). Perusahaan yang berbasis di Batam ini menyatakan akan ikut dalam tender tersebut.

Saat dikonfirmasi media, Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus, mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan seluruh berkas yang dibutuhkan untuk kebutuhan lelang. Namun tampaknya, berkas-berkas yang dimaksud urung dimasukan, setelah 2 kali pihaknya tak berhasil menemui panitia lelang BP Batam.

“Semua sudah siap, tapi belum bisa kita masukan. Karena dua kali mau masukin, panitianya tak ada ditempat,” jelasnya kepada wartawan media ini.

ATB selalu menempatkan pelanggan sebagai fokus utama. PT ATB akan mengikuti tender kerjasama operasi dan pemeliharaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam. Foto: ATB untuk batampos.co.id

Upaya pertama dilakukan pada Senin (19/7) silam. Perwakilan dari ATB yang datang ke BP Batam tak berhasil menemui panitia pada pukul 14.30. Upaya kedua dilakukan pada Rabu (21/7), pukul 10 pagi. Namun upaya kembali gagal, karena panitia lelang kembali tidak ada di tempat.

“Tak ada pengumuman apapun. Kalau yang hari ini (Rabu – red), katanya lagi qurban. Kami diminta datang lagi Kamis (22/7) besok,” jelas Maria.

Lebih jauh Maria mengungkapkan, pihaknya akan mendaftar untuk mengikuti tender kerjasama operasi dan pemeliharaan SPAM untuk sisi Hulu dan Hilir. Menurutnya, pengalaman ATB di Batam selama 25 tahun cukup menjadi modal perusahaan untuk berkompetisi.

ATB berharap tender kerjasama operasi dan pemeliharaan SPAM Batam berlangsung fair dan transparan. Sehingga pemenang tender nantinya adalah operator yang benar-benar dapat memberikan pelayanan optimal bagi Batam.

“Kami berharap tender dilaksanakan secara transparan dan fair. Serta diikuti oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki kredibilitas dan kualitas yang dibuktikan melalui rekam jejak. Jangan seperti tender sebelumnya,” tuturnya. (*)

Update