Jumat, 19 April 2024

Kala Anak Divaksinasi, Harapan Mereka Adalah Cepat Kembali Sekolah

Berita Terkait

batampos.co.id – Vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun sudah dilaksanakan oleh pemerintah. Mengakselerasi hal itu, sejumlah organisasi anak pun telah mengadakan Vaksinasi Anak menuju Hari Anak Nasional 23 Juli 2021 dengan tema Anak Terlindungi-Indonesia Maju, Anak Peduli Di Masa Pandemi.

Irland Suud sebagai penyelengara Vaksinasi Kanisius yang mengundang organisasi anak menyampaikan, sudah ada 5.000 anak divaksinasi. Beberapa anak dari panti yang tidak memiliki Nomor Induk Keluarga (NIK) pun tetap divaksinasi.

“Persyaratan administratif vaksin memang dibutuhkan. Akan tetapi, ia meyakini pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) lebih mengutamakan segera tercapainya herd immunity,” terang dia dalam keterangannya, Kamis (22/7).

Beberapa anak pun menyampaikan testimoninya setelah divaksin. Syifa Syafiqoh Ulayya Sigit (14) dari Panti Muhammadiyah, Tanah Abang, Jakarta Pusat, salah satunya.

“Selama divaksin saya merasakan agak sakit dan pegal, tetapi rasa sakitnya seperti biasa saja. Saya berharap setelah menceritakan divaksin tadi, teman-pteman yang lain tidak ragu lagi untuk vaksin,” jelasnya.

Sementara itu, Akhidatul Faiz (15) dari Panti Muhammadiyah Depok menceritakan, bahwa dirinya mendapatkan informasi melalui WhatsApp Group (WAG). Ia mengaku pada awalnya takut untuk divaksin.

’’Saya sempat kaget, karena kan katanya banyak yang bilang vaksin itu apa-apa gitu. Pertama takut, tapi ya udah saya coba memberanikan diri. Pas akan di vaksin, kira saya bakalan sakit, ternyata tidak, sama seperti vaksin di sekolah. Sekarang rasanya ngantuk dan tangan pegel,” ujarnya.

Begitupun Muhammad Dafa Ab-Barori (12 tahun) dari Panti Asuhan Al-Kamila. Ketika ditanya setelah divaksinasi, dia menjawab senang dan tidak merasa sakit. Semua anak ketika ditanya apa kegiatan yang dirindukan selama pandemi, mereka menjawab kompak, ’’sekolah.”

Diharapkan dengan adanya vaksinasi untuk anak ini dapat merealisasikan harapan anak-anak untuk dapat kembali bersekolah. Pasalnya, pembelajaran jarak jauh (PJJ) dinilai tidak efektif dalam kegiatan pembelajaran. (*/jpg)

Update