batampos.co.id – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam meminta Badan Pengusahaan (BP) Batam dapat memperhitungkan kembali Adhya Tirta Batam (ATB) untuk mengelola Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam.
Ketua Apindo Kota Batam, Rafki Rasyid, mengingatkan BP Batam agar proses lelang dapat dilaksanakan secara transparan. Karena air merupakan masalah hajat hidup orang banyak.
“Yang juga berhubungan dengan penilaian investor untuk menanamkan modalnya di Batam,” kata Rafki.
Ia mengatakan, Batam telah menikmati standar pelayanan air bersih yang baik selama 25 tahun di bawah pengelolaan PT ATB.
Kata dia, relatif tidak ada keluhan yang berarti dari masyarakat maupun pelaku usaha.
Namun lanjutnya, ada beberapa wilayah tertentu yang masih mengeluhkan air tidak mengalir 24 jam.
Hal ini bisa jadi karena jumlah pemasangan baru yang terus meningkat seiring dengan tingginya pertumbuhan rumah dan apartemen di Batam.
“Tapi secara keseluruhan relatif baik, kita cukup puas dengan pelayanan air di Batam,”‘ katanya.
Karena itu kata dia, dengan pengalaman yang dimiliki oleh ATB selama 25 tahun dalam mengelola air bersih, BP Batam tentunya layak untuk memperhitungkan kembali keberadaan ATB.
Tetapi jika dirasa memang ada yang lebih baik tentunya pihaknya juga akan mendukung dan yang terpenting kata dia adalah layanan pengelolaan air di Batam harus lebih baik ke depannya.
“Sebab, Batam jadi barometer utama investor dalam menilai daerah Kepri sebagai tujuan investasi,” jelasnya.
Pertumbuhan Batam yang relatif tinggi menurutnya harus ditopang dengan suplai air bersih yang memadai.
Masyakat tak ingin lagi menolerir terjadinya masalah suplai air bersih karena waduk di Batam mengering akibat hujan lama tidak turun, atau alasan-alasan lainnya.
“Karena itu, perencanaan harus matang agar tidak terjadi lagi kekurangan pasokan air di masa masa mendatang,” katanya.
Ia berharap, operator yang nantinya mengelola SPAM di Batam memiliki modal kuat dan berkomitmen berinvestasi untuk membenahi saluran suplai yang membutuhkan peremajaan, atau perbaikan.
Tujuannya untuk memastikan supply air tetap memadai dan berkualitas.
“Inilah saatnya memilih pengelola air yang paling baik untuk Batam,” katanya.
Sebelumnya, BP Batam mengharapkan nantinya akan mendapatkan mitra kerja sama yang berpengalaman dan kompeten dalam pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan SPAM, baik di Hulu maupun di Hilir.
Sehingga permasalahan penyediaan air minum selama ini dapat terselesaikan dengan baik, dan hal ini merupakan komitmen BP Batam untuk meningkatkan pelayanan penyediaan air minum kepada masyarakat dan industri yang berkegiatan di Kota Batam.
Peserta lelang sendiri dapat berupa Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Swasta (BUS) berbentuk Perseroan Terbatas (PT).(*/jpg)