Kamis, 25 April 2024

PPKM Bikin UMKM di Batam Gagal Bertahan

Berita Terkait

batampos.co.id – Jika dilihat lebih dekat dampak dari pandemi ini memang sangat besar. Apalagi diikuti dengan berbagai kebijakan yang membuat berbagai sektor ekonomi makin terpuruk.

Pemberlakuan PPKM darurat atau level 4 contohnya. Kebijakan ini semakin berdampak terhadap keberlangsungan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Batam.

Berdasarkan informasi terbaru, imbas kebijakan PPKM level 4 banyak pelaku usaha yang gagal bertahan dan menutup usahanya. Kondisi ini tidak dipungkiri Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil, dan Menengah (Diskum) Kota Batam, Suleman Nababan.

Menurut dia, kebijakan pembatasan jam operasional sangat berdampak terhadap kelanjutan usaha mereka. ā€Wajar saja kalau banyak yang tutup. Karena kalau kami melihat jam operasional sekarang sangat tidak menguntungkan pelaku usaha. Sehingga bisa saja mereka menutup usahanya dari pada merugi,ā€ kata dia, kemarin.

Suleman mengatakan, sejak berlaku kebijakan pembatasan ini, diperkirakan jumlah yang terdampak meningkat. Ini terlihat jelas di pusat perbelanjaan, semua tempat makan atau usaha lainnya memilih tutup.

ā€Bisa diperkirakan kerugian yang mereka dapat karena penutupan tempat usaha ini. Karena orang ke mal juga tak ada, sebab sesuai edaran ditutup,ā€ ujarnya.

Suleman menyebutkan, data Juni tahun lalu tercatat sekitar 1.900 pelaku UMKM terkena dampak Covid-19. ā€Kalau melihat kondisi saat ini, mungkin saja bertambah. Meskipun ada bantuan untuk pelaku usaha, namun itu khusus mikro. Sedangkan yang terdampaknya hampir semua pelaku usaha terpukul dengan kondisi saat ini,ā€ terangnya.

Hal ini juga bisa dilihat dari jumlah penerima Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang ditetapkan di Kota Batam 2021 sebanyak 51.366 hingga Juni 2021. Bahkan, hingga akhir Juni masih diusulkan sebanyak 3.650 pelaku usaha mikro dan masih dalam proses di Kementerian KUKM.

ā€Total data 55.016 pelaku usaha mikro yang sudah diusulkan, kami tentu berharap bisa membantu kelanjutan usaha mikro saja. Angka tersebut naik dibandingkan tahun 2020 lalu yakni 39.167 pelaku usaha,ā€ sebutnya. (*/jpg)

Update