Jumat, 29 Maret 2024

Di Batam, Insentif Tenaga Kesehatan dan PPKM Segera Cair

Berita Terkait

batampos.co.id – Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, akan segera mencairkan insentif untuk tenaga kesehatan (nakes) dan anggota penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang bertugas selama pengendalian Covid-19 di Kota Batam.

”Alhamdulillah sudah saya tanda tangani. Kalau PPKM sudah ada yang cair, sedangkan nakes baru tadi pagi saya teken. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini hak mereka bisa dicairkan,” kata dia, Senin (2/8/2021).

Pencairan insentif ini akan mendongrak daya serap anggaran Batam yang beberapa waktu lalu masih rendah.

Rudi menyebutkan penyebab rendahnya serapan anggaran ini dikarenakan masih ada insentif yang belum dicairkan. Sehingga berdampak terhadap kinerja pemerintah daerah.

”Uangnya sudah ada, namun belum juga dicairkan sehingga menjadi masalah. Makanya kemarin saya gesa sekali untuk penyelesaian ini,” sebutnya.

Rudi mengungkapkan, pembayaran hak nakes dan PPKM merupakan salah satu prioritas.

Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 kepada salah seorang pelajar di Kota Batam. Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, akan segera mencairkan insentif untuk tenaga kesehatan (nakes) dan anggota penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang bertugas selama pengendalian Covid-19 di Kota Batam. Foto: Humas Polda Kepri

Sebab mereka sudah bertugas, namun haknya lambat dicairkan. Hal ini dikhawatirkan akan membuat kinerja mereka di lapangan tidak maksimal.

”Karena sudah masuk semester dua, diharapkan capaian serapan anggaran ini bisa lebih maksimal, termasuk untuk nakes dan PPKM ini,” imbuhnya.

Pemko Batam sebelumnya mengalokasikan anggaran Rp 117 miliar untuk penanganan Covid-19 di Batam.

Anggaran ini bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun ini. Rudi mengungkapkan pemerintah pusat sudah menyiapkan anggaran.

Nnamun kendalanya tidak kunjung dicairkan, karena ada syarat yang tidak dipenuhi sampai saat ini, padahal ini sudah masuk bulan Juli.

Serapan anggaran diharapkan bisa mencapai 50 persen.

”Seharusnya ini sudah bisa tercapai. Saya sudah dua kali ditegur. Batam terpampang sebagai 10 besar terkait pencairan insentif ini. Uang sudah keluar dari pusat. Tapi tidak kalian gunakan untuk membayar insentif. Kalau ini tidak jelas, uang tak selesai, maka akan masalah,” kata Rudi.

Rudi juga meminta inspektorat turun untuk memantau proses pembayaran untuk nakes. Ia berharap bulan ini insentif bisa selesai.

Pihaknya sangat mengapresiasi tugas nakes selama ini, namun mereka belum menerima hak mereka.

”Jangan rapat serius, tapi tidak ada eksekusi. Ini harus jalan. Tidak bisa tidak jalan. Saya tidak pernah ganggu kegiatan kesehatan. Tapi kalau tidak diselesaikan, saya akan selesaikan,” tegas Rudi.(jpg)

Update