Kamis, 25 April 2024

Umrah Sudah Dibuka, Penggunaan Sinovac dan Sinopharm Masih Dikaji

Berita Terkait

batampos.co.id – Pemerintah Arab Saudi telah membuka pelaksanaan ibadah umrah pada 10 Agustus lalu. Untuk Indonesia, hingga kini penerbangan internasionalnya pun masih ditangguhkan oleh Saudi.

Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali mengatakan bahwa Arab Saudi saat ini masih melakukan kajian terkait penggunaan vaksin Sinovac dan Sinopharm. Hasil kajian tersebut akan segera diumumkan oleh Pemerintah Saudi.

“Untuk vaksin Sinovac dan Sinopharm yang digunakan sejumlah negara, Kementerian Kesehatan Arab Saudi masih melakukan kajian. Dalam waktu dekat, akan dirilis hasilnya secara resmi,” ungkap dia dalam keterangannya, Minggu (15/8).

Adapun informasi ini dia dapat setelah menggelar pertemuan dengan Deputi Urusan Umrah Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi Abdulaziz Wazzan di Kantor Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Jeddah.

Saat ini, Kementerian Haji dan Umrah terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Hal ini untuk memastikan, apakah calon jamaah umrah dari negara lain yang sudah memperoleh 2 dosis kedua vaksin tersebut, perlu diberikan 1 dosis lagi (booster) dari 4 vaksin yang digunakan Saudi atau tidak.

“Sementara Sinovac dan Sinopharm saat ini sudah diakui WHO. Kemenag terus berkoordinasi dengan Kemenkes RI dan Kemenlu RI untuk membahas bersama masalah penggunaan vaksin ini,” sambungnya.

Diketahui juga bahwa Pemerintah Arab Saudi lebih memprioritaskan keselamatan dan kesehatan jamaah dalam pengaturan penyelenggaraan ibadah umrah di masa pandemi. Keselamatan dan kesehatan menjadi hal utama, bukan kepentingan ekonomi dan bisnis semata.

“Pelaksanaan ibadah umrah dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, misalnya transportasi dalam kota hanya diisi 50 persen dari total kapasitas normal, dan akomodasi hotel dibatasi dua orang per kamar,” tegasnya.

“Untuk alasan keselamatan juga, kebijakan penangguhan masih diberlakukan, khusunya bagi negara yang penyebaran virus Covid-19 nya dinilai masih tinggi,” sambungnya.

Ada sejumlah negara yang masih ditangguhkan masuk ke Kerajaan Arab Saudi, antara lain India, Pakistan, Indonesia, Mesir, Turki, Argentina, Brasil, Afrika Selatan, dan Lebanon, Vietnam, Korut, Korsel, dan Afganistan.(jpg)

Update