Senin, 2 Desember 2024

Warga Terpapar Covid-19 Dapat Bantuan, Gubernur Instruksikan Dipercepat

Berita Terkait

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, memimpin rapat percepatan penyaluran bantuan sosial Covid-19 di ruang kerjanya di Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Bukit Bestari, Tanjungpinang, Senin (30/8). (F.HumasPemprov)

batampos.co.id – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, menginstruksikan, agar warga dan keluarga yang terpapar Covid-19 dibantu dengan cepat. Bantuan diberikan pada keluarga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan yang meninggal dunia karena Covid-19.

Meluasnya pandemi Covid-19 di Kepulauan Riau yang menyebabkan korban jiwa, kerugian harta benda dan dampak psikologis, sehingga Perturan Gubernur Kepri Nomor 31 tanggal 27 Agustus 2021 menetapkan bantuan untuk keluarga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Kriteria keluarga yang mendapat bantuan yakni kepala keluarga berpendapatan harian, lanjut usia, korban PHK (pemutusan hubungan kerja) atau dirumahkan, keluarga miskin dan penyandang disabilitas. Bantuan sebesar Rp 1 juta per keluarga, yang terdampak sejak pemberlakuan plemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) 8 Juli 2021. Sedangkan santunan kematian akibat Covid-19 diberikan senilai Rp 3 juta per jiwa.

Ansar meminta penyaluran bantuan harus cepat. Ini disampaikannya pada rapat dengan Pj Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kepri, Lamidi; Jubir Satgas Covid-19 Kepri, Tjetjep Yudiana; Kepala Dinas Kesehatan (Kadis) Kepri, M Bisri; Kadis Sosial Kepri, Doli Boniara; Kabiro Pembangunan Kepri, Aries Fhariandi; Kepala Sekretariat Satgas Covid-19 Kepri, M Darwin; Waka Sekretariat Satgas Covid-19 Kepri, Hasyim Asyari; Tim Data Dinas Kesehatan, dan Tim Data Dinas Sosial, Senin (30/8) pagi.

Realisasi pemberian bantuan masih rendah karena proses yang terlalu lama sampai bantuan diterima masyarakat. ”Harus dicari cara bagaimana bantuan dapat tersalurkan dengan cepat. Saya minta maksimal 3 hari sejak data diterima bantuan dapat ditransfer. Sehingga bantuan dapat bermanfaat bagi penerima dalam masa terkonfirmasi Covid19,” kata Ansar.

Dia menekankan bahwa salah satu penyebab tingginya tingkat kematian pasien Covid-19 adalah tingkat stres yang tinggi. ”Di dalam masa isolasi, pasien akan merasa tenang dengan terjaminnya keluarga yang ditinggalkan dengan bantuan ini, untuk itu penting agar bantuan dapat cepat tersalurkan.”

Untuk itu, Ansar meminta tim membahas secara rinci teknis penyaluran tercepat yang dapat dilakukan. Termasuk bagaimana dana dapat tetap ditransfer jika data masuk di penghujung minggu. Masalah lain dalam penyaluran bansos ini adalah rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap program tersebut.

”Kita harus menggunakan semua platform media yang dapat menyampaikan informasi ini sampai ke seluruh masyakarat Kepri. Sehingga masyarakat sadar bahwa Pemprov Kepri tetap hadir di tengah-tengah kondisi sulit masyarakat ini,” pungkas Ansar.

Sementara itu, Sekda Kepri, Lamidi, menyarankan agar di tim ditunjuk koordinator langsung. Juga penanggung jawab per dua kabupaten/kota seKepri. ”Kemudian data yang masuk dari Dinkes setiap malam, dua hari maksimal sudah dilengkapi dengan data berupa nomor telepon, alamat, serta surat pernyataan terkonfirmasi,” ujarnya. (*/jpg)

Update