Sabtu, 20 April 2024

10 Komoditi Penyebab Inflasi di Batam

Berita Terkait

batmapos.co.id – Wakil Wali Kota Batam, Amsakat Achmad, mengungkapkan ada 10 komiditi yang menyebabkan inflasi di Kota Batam,

Hal itu disampaikannya saat mengikuti rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam, Selasa (7/9/2021).

“Disebutkan momentum pandemi untuk meningkatkan nilai tambah sektor pertanian. Tingkatkan produktivitas petani dan nelayan. Memperkuat UMKM,” ujarnya.

Amsakar mengapresiasi kerja bersama TPID Batam selama ini. Bahkan, dari paparan yang tergabung dalam TPID Batam dapat ditarik kesimpulan inflasi cukup terkendali jika dibanding daerah lain.

“Dengan berbagai latarbelakang kita di tim ini, saya pikir sudah bekerja sebagaimana yang diharapkan. Meskipun, masih ada yang perlu kita tingkatkan. Terima kasih atas kerjasama yang terbangun dengan baik selama ini,” ucap dia.

Walau inflasi cukup terkendali, dalam rapat ini terungkap, ada 10 komoditi penyumbang inflasi dalam kurun waktu Januari hingga Agustus 2021.

Di antaranya, beras, minyak goreng, ikan mujair, daging ayam, ikan benggol, mi instan, rokok kretek, rokok putih serta bawang putih.

“Saya ingin ingatkan, Bulog, Disperindag, DKPP, karantina kita perhatikan ini. Sisi distribusi, bandara, pelabuhan dan beacukai. Mari kita kawal sama-sama kerja untuk masyarakat ini,” imbuhnya.

Secara khusus, ia juga meminta kepada OPD di lingkungan Pemko Batam agar rutin melakukan pengecekan ke lapangan. Jika ada harga pangan yang di luar ketentuan agar segera diambil tindakan dengan berkoordinasi segera dengan satgas pangan.

“Saya juga berharap kepada distributor ikut andil. Dalam kondisi serba sulit ini, perlu peran kita semua,” ujarnya.

Amsakar tidak lupa berterimakasih atas berbagai inovasi yang dilakukan pihak-pihak yang terlibat dalam TPID.

Seperti Bank Indonesia melalui program Produksi Lipat Ganda (Proliga) komoditas cabai di Galang. Juga inovasi mobil keliling, penjualan online dari Pemko Batam.

Secara umum, semua pihak yang terlibat dalam tim telah berbuat dengan inovasinya masing-masing.

“Satu lagi kita juga punya pasar TPID. Ini semangatnya keberpihakan kepada masyarakat. Hanya saja perlu dimassalkan lagi keberadaannya, sehingga semakin diketahui masyarakat,” harap Amsakar.(*/esa)

Update