batampos.co.id – Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura memutuskan tidak akan lagi melaporkan jumlah kasus Covid-19 kontak erat. Keputusan itu terkait dengan keinginan Singapura yang sudah mulai berdamai dengan Covid-19 dan membuat pandemi berubah menjadi endemi.
Kemenkes Singapura mengatakan mereka telah mengubah laporan harian Covid-19 untuk mencerminkan memasuki tahap yang berbeda. Hal itu menjadi strategi Singapura dalam melawan Covid-19.
“Kami tidak akan lagi memberikan informasi jumlah kasus terkait/tidak terkait (kontak erat) karena ini tidak lagi relevan seperti sebelumnya, mengingat strategi hidup kami saat ini dengan Covid-19,” kata Kemenkes Singapura.
Singapura mengklaim bahwa mereka sudah mencapai 81 persen vaksinasi. Sehingga menjadikan Singapura sebagai salah satu negara yang berhasil mencapai target herd immunity.
“Saat ini, kami adalah salah satu negara yang paling banyak divaksinasi di dunia, dengan 81 persen populasi kami telah menyelesaikan vaksinasi mereka sepenuhnya,” kata Kemenkes Singapura.
“Dengan tingkat vaksinasi yang tinggi, kami telah menyesuaikan langkah-langkah kami untuk transit ke negara lain,” ungkap Kemenkes.
Kementerian Kesehatan Singapura menambahkan bahwa pihaknya sedang melacak jumlah kasus yang dirawat di rumah sakit dengan penyakit parah, dan di unit perawatan intensif, untuk memastikan kapasitas rumah sakit tidak kewalahan.
Pihak Kemenkes juga memberikan lebih banyak informasi tentang klastet besar yang muncul, sehingga masyarakat dapat menghindari tempat-tempat tertentu.
Mulai Kamis (9/9) Singapura akan beralih ke satu pembaruan harian tentang situasi Covid-19. Menteri Kesehatan Ong Ye Kung mengatakan sudah tepat waktu bagi Kemenkes untuk mengubah laporan harian Covid-19.
“(Kami) tidak mengejar setiap kasus kontak erat. Karena tidak lagi relevan seperti sebelumnya,” kata Ong. (jpg)