Kamis, 28 Maret 2024

Vaksinasi Kedua di Batam Lambat, Ini Tanggapan IDI Kepri

Berita Terkait

batampos.co.id – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kepri Rusdani mengatakan, program vaksinasi ini merupakan kewenangan dari dinas kesehatan provinsi maupun kota. Untuk itu, ia mengimbau kepada dinas kesehatan untuk kembali memfokuskan vaksinasi dosis kedua kepada masyarakat.

Sebab, vaksinasi dosis kedua ini sangat penting. Karena jika masyarakat hanya mendapatkan dosis pertama saja, maka antibodi dari masyarakat akan turun sehingga dikhawatirkan angka positif Covid-19 akan kembali meningkat.

”Tapi kalau semua masyarakat sudah vaksin kedua, mudah-mudahan preventifnya lebih kuat karena antibodinya lebih tinggi. Lebih tinggi dan lebih lama,” tuturnya dilansir Harian Batam Pos.

Ia juga mengkhawatirkan adanya varian virus corona baru yang dikenal sebagai ”Mu”. Dikhawatirkan jika masyarakat tidak mendapatkan vaksinasi dosis kedua akan menjadi bumerang ke depannya.

”Karena kalau vaksin kedua tidak dilakukan, antibodi vaksin dari pertama itu akan habis. Otomatis imun kita akan turun. Kalau masuk virus lagi, walaupun sudah vaksin pertama, tidak terlawan sama virusnya itu,” sebutnya.

Terkait vaksinasi ini, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam, dr Didi Kusmarjadi, SPoG, mengatakan, Kepri termasuk tiga besar penyumbang capaian vaksin terbanyak di seluruh Indonesia.

”Kalau bicara soal Kepri, sudah pasti itu Batam. Itu sudah diakui. Cara kerja kami selama ini dan keterlibatan pihak ketiga turut mempercepat pelaksanaan dan capaian vaksinasi. Apalagi capaian kita saat ini sudah mencapai 78,69 persen atau 621.197 orang divaksin untuk dosis pertama,” ujarnya, Selasa (14/9).

Saat ini, pihaknya masih mengejar pelaksanaan vaksin dosis kedua. Kendala saat ini adalah stok vaksin yang sedikit, sehingga dalam pelaksanaan kurang maksimal. Misalnya keluhan masyarakat terkait kesulitan mendapatkan vaksin AstraZeneca.

”Untuk AZ (vaksin AstraZeneca) memang stoknya tak banyak. Kalau vaksin ini tersedia, tak ada masalah untuk penyuntikan. Memang banyak yang sudah jatuh tempo, namun itu tidak ada masalah,” ujarnya.

Sementara itu, untuk dosis kedua capaian vaksin diakui Didi masih rendah. Untuk itu, meminta masyarakat Kota Batam untuk bersabar. Karena jangka waktu dosis pertama hingga dosis kedua 12 minggu. ”Kalau sudah jatuh tempo, sabar dulu karena mungkin stoknya terbatas,” kata Didi.

Berdasarkan data capaian vaksin Kota Batam per 13 Septermber 2021, capaian vaksin diatas 18 tahun dosis satu mencapai 78,69 persen atau 621.197 orang. Dosis dua mencapai 40,79 persen atau 322.021 orang. Capaian vaksin dari 12 hingga 17 tahun untuk dosis satu mencapai 72,61 persen atau 85.580 orang. Dosis dua mencapai 24,10 persen atau sebanyak 28.410 orang.

Didi menambahkan, untuk saat ini pelaksanaan vaksin masih terus berjalan. Meskipun jumlahnya tidak sebanyak beberapa bulan lalu yang dalam satu hari mencapai 20 ribu orang. Kondisi ini karena capaian vaksin terus naik, sehingga target atau sasaran berkurang.

”Kami kejar yang jatuh tempo ini dulu. Semoga dalam waktu dekat ini stok vaksin segera datang, sehingga semua selesai tahun ini,” tutupnya. (jpg)

Update